Makassar, IDN Times - Dalam Lontaraq Bilang, sebuah catatan berisi seluruh peristiwa penting di Gowa-Tallo, terdapat satu lagi petinggi kerajaan yang mengucap dua kalimat syahadat selain Sultan Alauddin pada 22 September 1605. Ia adalah I Malingka'ang Daeng Mannyonri Karaeng Katangka, Raja Tallo ke-6 yang memerintah dari 1593 sampai 1623.
Saat itu, ia menjabat sebagai Pabbicara Butta (juru bicara negeri), orang dengan jabatan tertinggi kedua setelah Raja Gowa yang setingkat dengan Perdana Menteri. Selama masa pemerintahannya, sosok yang dikenal sebagai Karaeng Matoaya (Raja Tua) tersebut merevolusi sistem pertahanan Gowa-Tallo.
Tak sampai di situ, Karaeng Matoaya memainkan peran penting. Terutama sepanjang tahun-tahun awal pemerintahan Sultan Alauddin.