Waspada, Ini Kesesatan Berpikir yang Sering Muncul di Tahun Politik

Tahun politik merupakan masa di mana informasi semakin banyak bertebaran dan literasi media yang baik semakin dibutuhkan. Manakah informasi yang benar? Manakah informasi yang salah? Manakah informasi yang secara fakta benar namun dikemas dengan cara yang salah?
Menghadapi tahun politik ini, kita harus mempertajam kemampuan dalam mengidentifikasi berbagai cacat pikir atau logical fallacies yang beredar di masyarakat. Apa saja cacat pikir itu? Bagaimana contohnya dan cara mengenalinya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini yang dihimpun dari berbagai sumber.
1.Red herring fallacy
Para pencinta film dan buku pasti sudah tidak asing dengan istilah red herring. Istilah itu sering digunakan untuk membahas sebuah detail yang mengecoh dan kerap kali membuyarkan pandangan penonton atau pembaca dari kebenaran. Dunia perpolitikan juga memiliki red herring tersendiri untuk mengalihkan perhatian dari isu yang dapat menjatuhkan nama masing-masing politikus.
Contohnya, politikus A dimintai pertanggungjawaban atas janjinya dalam memberikan pendidikan yang layak bagi masyarakat. Ketimbang membahas masalah itu, politikus A hanya berkata, “Pendidikan memanglah hal yang penting bagi masyarakat kita. Sama pentingnya dengan masalah ketahanan pangan. Itulah mengapa saya akan mengerahkan kemampuan saya untuk memastikan kuatnya ketahanan pangan di daerah ini.”
Meskipun apa yang dikatakan politikus A pada akhirnya terdengar baik, tapi ia sebenarnya sedang mengalihkan perhatian orang-orang dari isu yang dibahas, yaitu isu pendidikan.