Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang membaca buku (pexels.com/Aline Viana Prado)

Literasi sering dikaitkan dengan kebiasaan membaca buku atau menulis yang rutin. Padahal, melek literasi gak selalu harus dimulai dari hal-hal besar. Ada banyak kebiasaan kecil yang ternyata bisa bikin kamu makin peka terhadap informasi dan lebih kritis dalam menyerap pengetahuan.

Yang menarik, kebiasaan ini sering kamu lakukan tanpa sadar. Kalau terus dibiasakan, dampaknya bisa besar buat perkembangan pola pikir dan kemampuan analisismu. Yuk, cek enam kebiasaan kecil yang diam-diam bikin kamu lebih melek literasi!

1. Sering baca caption informatif di media sosial

ilustrasi membuka sosial media (pexels.com/cottonbro studio)

Di era digital, informasi tersebar cepat lewat media sosial. Kalau kamu terbiasa baca caption yang informatif, misalnya thread edukasi atau infografis di Instagram, itu sudah jadi bagian dari literasi.

Meskipun cuma beberapa menit, kamu tetap mendapat insight baru yang memperkaya pengetahuan. Apalagi kalau kamu rajin memverifikasi informasi yang kamu baca. Ini kebiasaan sederhana yang membantu kamu membedakan mana informasi valid dan mana yang hoaks.

2. Dengerin podcast atau video edukasi saat santai

ilustrasi seseorang mendengarkan podcast (pexels.com/Kampus Production)

Gak sempat baca buku? Podcast dan video edukasi bisa jadi alternatif. Misalnya, saat di perjalanan atau sebelum tidur, kamu mendengarkan konten yang membahas topik tertentu, dari sejarah sampai tips finansial.

Tanpa sadar, kamu membiasakan otak untuk terus menyerap informasi baru. Kebiasaan ini juga melatih kemampuan mendengarkan dan memahami konsep secara cepat. Gak harus berat, pilih topik yang kamu suka supaya proses belajarnya tetap menyenangkan.

3. Nulis jurnal harian meskipun singkat

ilustrasi buku jurnal (pexels.com/Content Pixie)

Menulis bukan cuma untuk penulis profesional. Kalau kamu punya kebiasaan mencatat pikiran atau pengalaman sehari-hari, itu sudah termasuk bagian dari literasi. Misalnya nulis jurnal sebelum tidur atau bikin catatan kecil tentang hal-hal yang kamu pelajari hari itu.

Kegiatan ini membantu kamu melatih keterampilan bahasa sekaligus merefleksikan diri. Semakin rutin dilakukan, kamu akan terbiasa menyusun kata-kata dengan lebih terstruktur. Ini adalah cara simpel untuk menjaga kemampuan literasi tetap terasah.

4. Suka baca komentar atau diskusi online yang berkualitas

ilustrasi seseorang scroll HP begitu bangun tidur (pexels.com/Marcus Aurelius)

Scrolling medsos biasanya identik dengan buang-buang waktu. Tapi kalau kamu suka nyimak komentar atau diskusi yang berbobot, misalnya di forum atau kolom komentar yang membahas topik serius, itu juga melatih literasi.

Kamu belajar memahami berbagai sudut pandang, menganalisis argumen, dan kadang terpancing buat riset lebih jauh tentang suatu isu. Ini bikin kamu lebih kritis dalam menyikapi informasi. Tentu, kamu tetap harus pintar-pintar memilih ruang diskusi yang sehat dan minim drama.

5. Rajin pakai fitur highlight atau bookmark

ilustrasi seseorang muslim memegang ponsel (pexels.com/Anna Shvets)

Setiap kali kamu menemukan artikel, kutipan, atau insight menarik, langsung kamu simpan di bookmark atau highlight. Kebiasaan kecil ini membantu kamu membangun bank pengetahuan yang bisa kamu akses kapan aja.

Misalnya, kamu punya folder khusus untuk artikel finansial, psikologi, atau motivasi yang bisa kamu baca ulang di waktu senggang. Tanpa sadar, kamu sedang membangun budaya belajar yang konsisten. Ini langkah sederhana yang berdampak besar buat memperluas wawasan.

6. Tanya jawab aktif di grup belajar atau komunitas

ilustrasi seseorang muslim memegang ponsel (freepik.com/senivpetro)

Kamu mungkin gak sadar, tapi sering aktif bertanya atau menjawab di grup belajar WhatsApp atau komunitas online adalah bentuk literasi yang positif. Saat kamu bertanya, kamu melatih rasa ingin tahu. Saat kamu menjawab, kamu melatih kemampuan menjelaskan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami.

Diskusi kecil seperti ini membantu kamu lebih cepat menangkap inti informasi dan berani menyuarakan pendapat. Lama-lama, ini membentuk pola pikir yang lebih kritis dan terbuka. Gak harus selalu formal, yang penting kamu aktif terlibat dalam proses belajar bareng.

Literasi itu bukan sesuatu yang eksklusif atau berat. Lewat kebiasaan-kebiasaan kecil yang tampak sepele, kamu bisa makin melek literasi tanpa merasa sedang belajar keras. Yang penting adalah konsistensi dan kemauan untuk terus terbuka terhadap informasi baru. Jadi, kalau selama ini kamu merasa gak punya waktu buat literasi, coba cek lagi, bisa jadi kamu sudah mempraktikkannya tanpa sadar! Teruskan dan kembangkan kebiasaan positif ini supaya pola pikir dan wawasanmu makin kaya dari hari ke hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team