Makassar, IDN Times - Dikenal sebagai salah satu bandar udara dengan fasilitas modern, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ternyata memiliki cerita sarat sejarah. Kisah tersebut membentang dari masa Hindia-Belanda, hingga pendudukan Jepang alias Perang Dunia II.
Sama seperti bandara-bandara lainnya, ada peran pemerintah kolonial dalam cikal bakal Bandara Sultan Hasanuddin. Dibentuk pada 16 Juli 1928, Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) dibentuk sebagai perusahaan maskapai yang melayani penerbangan ke sejumlah kota di Hindia-Belanda, Singapura, dan Australia.
Sebagai bentuk dukungan untuk angkatan udara dan transportasi sipil, pemerintah Hindia-Belanda mulai membangun sejumlah fasilitas penunjang sepanjang dekade 1930-an. Landasan pacu Bandara Kemayoran, bandara pertama di Hindia-Belanda dan Batavia, selesai pada 1934.