Helper Goes to School Makassar Mengajak Murid TK Peduli Lingkungan

18 Feb 2020, 15:17 WIB

Murid-murid TK dalam kegiatan Helper Goes to School di Yayasan Pendidikan Rama Makassar, Selasa (18/2). IDN Times/Istimewa

Makassar, IDN Times - Komunitas Helper for Society mengadakan kegiatan bertajuk "Helper Goes to School" di Yayasan Pendidikan Rama, Jalan Anggrek Raya No 2 Makassar, Selasa (17/2).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak sekolah, khususnya yang masih duduk di tingkat Taman Kanak-kanak, tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan.

"Memang targetnya itu TK dan SD, untuk memperkenalkan anak usia dini mulai dari pentingnya kesehatan dan masalah lingkungan. Jadi orangtua juga bisa tahu," kata Ridho Nugraha, Head Leader Social Impact Helper for Society.

1. Anak-anak mendengar dongeng tentang lingkungan

Murid-murid TK dalam kegiatan Helper Goes to School di Yayasan Pendidikan Rama Makassar, Selasa (18/2/2020). (IDN Times/Istimewa)

Helper for Society memaparkan beberapa hal penting kepada anak-anak tersebut mengenai lingkungan. Lewat dongeng berjudul Monster Sampah, anak diajak untuk lebih peduli dan mencintai lingkungan.

"Jadi anak-anak diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, efeknya buat lingkungan, dampaknya buat diri sendiri kalau kita buang sampah sembarangan," kata Ridho.

2. Belajar hidup sehat dengan mencuci tangan

Murid-murid TK dalam kegiatan Helper Goes to School di Yayasan Pendidikan Rama Makassar, Selasa (18/2). (Dok. IDN Times)

Para siswa juga terlihat antusias saat menerima materi tentang bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar. Mereka diajak untuk menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dengan air bersih sebelum dan sesudah makan.

"Kan kita bikin bagaimana anak-anak menjaga kebersihan diri biar tidak mudah kena penyakit. Kita ajar anak-anak bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar," kata Ridho.

3. Berbagi kasih sayang kepada orangtua dengan burger

Murid-murid TK dalam kegiatan Helper Goes to School di Yayasan Pendidikan Rama Makassar, Selasa (18/2). IDN Times/Istimewa

Selain diberi materi tentang lingkungan dan kesehatan, para siswa juga diajak berkreasi melalui makanan. Mereka diajak membuat burger sesuai selera masing-masing. Menurut Ridho, burger dipilih karena dianggap lebih mudah dibanding membuat makanan lainnya.

Selain itu, dalam kegiatan kreasi membuat burger ini, kekompakan antara ibu dan anak juga bisa terjalin. Sebab burger yang telah dibuat si anak langsung diberikan kepada ibunya.

"Jadi burger itu dikasih lagi ke orangtuanya sebagai bentuk kasih sayang," kata Ridho.