6 Hal Bisa Kamu Manfaatkan dari AI, Bukan Memintanya Menulis Artikel

Keberadaan AI (Artificial Intelligence) seperti ChatGPT, kini sudah bukan hal yang baru lagi. Tidak hanya bermanfaat sebagai tempat untuk bertanya dan mencari informasi saja. Kini, AI juga banyak digunakan oleh orang-orang untuk memudahkan pekerjaan mereka. Namun, satu hal yang sering disalahpahami dalam pemanfaatan teknologi AI adalah banyak orang yang terlalu asal dalam menggunakannya.
Bahkan, permasalahan ini turut melebar ke dunia kreatif macam bidang kepenulisan. Banyak orang yang menyebut diri mereka sebagai penulis, padahal kenyataannya karya mereka ditulis oleh AI tanpa melalui penyesuaian lagi.
Agar kamu tidak ikut-ikutan melakukan hal yang sama, baiknya pahami terlebih dahulu enam hal yang bisa penulis sepertimu manfaatkan dari AI. Jangan memintanya menulis artikel, ya!
1. Membantu mencarikan ide
Ide tulisan menjadi hal yang penting dimiliki sebelum dapat membuat karya baru. Tapi, sayangnya masih banyak penulis yang sering kesusahan menemukan ide. Biarpun beberapa orang menyarankan bahwa jika ingin mendapatkan ide, kita perlu bersantai sejenak, membaca buku, menonton tayangan, atau terus meningkatkan kepekaan terhadap apa yang ada di sekitar.
Namun, barangkali setelah melakukan beberapa usaha tadi, masih belum ada satupun ide yang terpikirkan di kepalamu. Nah, sebenarnya AI dapat membantu mencarikan ide tulisan yang menarik buat kamu bahas. Tulislah pertanyaan atau prompt sejelas mungkin agar hasilnya bisa lebih spesifik. Misalnya, "tolong bantu carikan ide tulisan listicle dengan topik nostalgia kenangan sekolah".
2. Merekomendasikan variasi kata agar tulisan tidak monoton
Kadang, poin ini tidak disadari atau sering dilewatkan begitu saja oleh banyak penulis. Dikarenakan terlalu malas mencari alternatif kata lain atau merasa kalau pemakaian kata yang sama tidak akan mengganggu bagi pembaca. Akhirnya, banyak penulis terus melakukan hal ini tanpa mau berusaha untuk menambah variasi kata dalam tulisan mereka.
Padahal, penggunaan kata yang sama dapat membuat tulisan jadi terasa terlalu monoton dan tidak kreatif. Justru, di era ini, AI dapat dimanfaatkan untuk membantu pekerjaanmu dalam menulis. Kamu bisa meminta rekomendasi mengenai variasi atau saran kata lain, berkenaan dengan kata-kata umum yang sering kamu gunakan pada tulisanmu. Sebagai contoh : tolong berikan alternatif kata lain dari "makanan".
3. Mengecek typo keseluruhan artikel
Meski sudah dibaca ulang, kadang ada beberapa typo atau kesalahan ketik yang penulisnya sendiri pun tidak menyadarinya. Nah, agar tidak keliru lagi, untuk persoalan seperti ini baiknya kamu serahkan ke AI saja. AI jauh lebih bisa diandalkan buat hal-hal teknis seperti ini.
Tinggal salin saja tulisanmu ke AI, seperti ChatGPT, kemudian mintalah ia untuk melihat apakah ada typo pada tulisan yang kamu buat. Kalau AI sudah selesai menganalisis dan menyatakan bahwa artikelmu bebas dari typo atau kesalahan ketik. Tentunya, kamu pun bakal jadi lebih tenang untuk mengirimkan karyamu ke penerbit. Bukan begitu?
4. Memberikan saran deskripsi gambar yang cocok digunakan
Kadang, meskipun proses menulis dapat berjalan lancar tanpa kendala. Setelahnya, kita malah kesulitan memikirkan gambar yang cocok sebagai representasi. Misalnya, untuk artikel "alasan seseorang belum berminat bekerja". Rasanya bingung sekali harus memakai gambar apa.
Ingin memakai foto yang menunjukkan seseorang bermalas-malasan, rasanya kurang pas karena tidak semua orang yang berada di rumah dan belum bekerja itu adalah tipe pemalas. Memakai gambar yang memperlihatkan aktivitas penolakan pun, takut disangka artikel bertema pertengkaran.
Nah, dengan AI, permasalahan ini nyatanya juga bisa diatasi. AI dapat memberikan saran mengenai deskripsi gambar yang mungkin sesuai untuk jadi pendukung isi artikel kita. Tapi, lagi-lagi kamu perlu mengetikkan pertanyaan serta kata kunci yang spesifik agar AI juga bisa memberikan jawaban yang tepat.
5. Menyarankan judul yang menarik dan anti clickbait
Judul termasuk aspek utama yang perlu dipertimbangkan betul-betul saat tengah menyusun artikel. Sebab, bila judul karyamu kurang menarik atau terlalu bertele-tele, pembaca boleh jadi kurang berminat untuk mengklik tulisanmu. Selain itu, para editor di media online pun bakal menyaring tulisan dari para penulis dengan melihat judul utama terlebih dahulu. Maka, sayang sekali bila kamu tidak serius atau asal-asalan dalam mengerjakan proses ini.
Kalaupun kamu kebingungan, AI sebenarnya juga dapat merekomendasikan beberapa judul menarik dan bebas clickbait untuk kamu yang tidak tahu harus menulis judul apa. Tapi, perlu diingat bahwa saran judul yang AI berikan, kadang masih terasa kaku, formal, atau canggung di beberapa aspek. Itulah sebabnya, kamu perlu sekali lagi melakukan penyesuaian mandiri agar judul masih tetap terasa seperti buatan manusia asli.
6. Memintanya untuk jadi beta reader
Kalau kamu gak punya seseorang di dunia nyata yang bisa menjadi beta reader atau pembaca untuk menilai artikelmu, maka AI bisa dimanfaatkan untuk mengisi peran tersebut. AI dapat memberikan pendapat sekaligus menilai apakah tulisanmu sudah cukup jelas dan nyaman untuk dibaca dari sudut pandang audiens.
Terkait fakta yang ada di dalam tulisan atau artikel yang kamu buat, tentunya ini beda pembahasan lagi, ya. Meskipun AI memang bisa dimanfaatkan untuk mengecek kebenaran informasi yang kita tulis. Namun, AI juga tidak selalu akurat dalam aspek ini. Penulis utamalah yang harus lebih teliti dalam mengecek kebenaran informasi di artikel miliknya.
Nah, meskipun keberadaan AI memang mendatangkan banyak sisi pro dan kontra. Tapi, dengan kamu tidak terlena dan tergiur untuk sepenuhnya memanfaatkan AI sebagai alat untuk menggantikan peranmu sebagai penulis. Nyatanya, AI masih bisa dijadikan sebagai asisten untuk membantu kegiatan seputar kepenulisan seperti halnya yang sudah dibahas di atas.