5 Fakta Pohon Sahabi, Saksi Kehidupan Nabi Muhammad di Masa Muda

Pohon Sahabi berdiri kokoh di tengah gurun tandus di wilayah utara Yordania. Mengutip lifeinsaudiarabia.net, lokasi pohon ini berada disekitar 150 km dari ibu kota Amman atau sekitar dua jam perjalanan dengan mobil. Meskipun lingkungan disekitar pohon ini kering dan tandus, pohon ini tetap subur dengan daunnya yang hijau lebat.

Keunikan lokasinya diperkuat oleh keberadaannya yang dekat dengan jalan Romawi kuno. Dilansir sacredfootsteps.com, jalan ini dulunya menjadi penghubung antara Mekah dan Damaskus, jalur penting bagi para pedagang Arab di masa lampau. Keberadaan Pohon Sahabi dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi yang melintasi jalur perdagangan.

Pohon ini diyakini telah hidup selama lebih dari 1.400 tahun, menjadikannya sebagai salah satu pohon tertua yang masih bertahan hingga kini. Diperkirakan bahwa pohon ini ada sejak masa Nabi Muhammad kecil, terutama ketika ia berusia 12 tahun dan melakukan perjalanan ke Suriah bersama pamannya, Abu Thalib.

Pohon ini memiliki hubungan dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Banyak yang menyebut Pohon Sahabi sebagai saksi hidup dari masa kecil Nabi Muhammad. Keberadaannya memperkuat kepercayaan bahwa alam juga menjadi bagian dari perjalanan spiritual Nabi. 

Di bawah naungan Pohon Sahabi, terjadi pertemuan yang menjadi salah satu momen penting dalam sejarah kenabian. Saat itu, Nabi Muhammad sedang dalam perjalanan bersama Abu Thalib ke Suriah. Di tempat inilah, seorang biarawan Kristen bernama Buhaira melihat tanda-tanda kenabian dalam diri Muhammad.

Buhaira juga memperingatkan Abu Thalib tentang potensi bahaya yang mungkin mengancam Nabi Muhammad karena sifat kenabiannya. Momen ini bukan hanya sekadar pertemuan biasa saja, tetapi juga menjadi awal dari kesadaran akan misi besar yang menanti Nabi di masa depan.

Pohon Sahabi sering disebut sebagai sahabat terakhir Nabi Muhammad yang masih hidup hingga kini. Sebagai saksi dari masa kecil Nabi, pohon ini menjadi lambang keabadian yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Keberadaannya yang tetap hidup di tengah gurun tandus memberikan rasa hormat dan kagum bagi umat Islam.

Sebagai satu-satunya saksi hidup, pohon ini memiliki ikatan antara Nabi Muhammad dan alam. Hubungan ini juga mencerminkan ajaran Islam tentang menjaga lingkungan dan menghargai makhluk hidup. Hal ini menjadikan Pohon Sahabi sebagai inspirasi bagi manusia untuk hidup selaras dengan alam.

Keaslian Pohon Sahabi telah mendapatkan pengakuan dari berbagai cendekiawan Islam. Salah satu tokoh yang turut mengakui keunikannya adalah Syaikh Ahmad Hassoun, Mufti Agung Suriah dari tahun 2005 hingga tahun 2021, yang konon mendapatkan penglihatan tentang pohon ini dalam mimpinya.

Selain itu, Pangeran Ghazi bin Muhammad juga turut meneliti dan mengonfirmasi kaitannya dengan kehidupan Nabi Muhammad. Pengakuan ini semakin memperkuat nilai historis dan spiritual dari Pohon Sahabi. Hingga saat ini, banyak orang yang mengunjungi pohon ini untuk merenungkan jejak perjalanan Nabi Muhammad.

Pohon Sahabi bukan hanya pohon tua di tengah gurun, tetapi juga saksi hidup dari salah satu momen penting dalam sejarah Islam. Hingga kini, Pohon Sahabi terus menarik perhatian sebagai pengingat akan kehidupan awal Nabi Muhammad. 

Sumber:

• https://lifeinsaudiarabia.net/1400-year-old-sahabi-tree-in-jordan/
• https://sacredfootsteps.com/2014/08/11/the-blessed-tree/
• https://atlasislamica.com/the-blessed-tree-of-the-prophet-pbuh/