5 Fakta Menarik Kucing Bakau, Cinta Air dan Perenang Andal

Kucing bakau atau yang juga dikenal sebagai fishing cat adalah salah satu jenis kucing liar yang hidup dan tersebar di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Hewan yang juga bisa ditemukan di Indonesia ini termasuk dalam famili Fellidae dengan genus Prionailurus (Asian small cats) dan dapat tumbuh hingga mencapai 57-115 cm dengan tinggi 35 cm.
Kucing bakau termasuk salah satu kucing yang tidak anti-air bahkan memiliki kemampuan renang yang bagus. Selain karena habitatnya yang berada dekat dengan air, salah satu makanan utama predator kecil ini juga berada di air. Lalu, selain kemampuan renangnya yang unik tersebut, keunikan lain apa yang dimiliki oleh hewan ini?
Berikut 5 fakta menarik kucing bakau, predator kecil yang cinta air dan perenang andal.
1. Suka air

Berbeda dengan kucing pada umumnya yang cenderung menjauhi air, kucing bakau justru suka berenang di air. Mereka juga merupakan perenang yang andal dan memanfaatkan kemampuannya tersebut untuk mencari mangsa.
Dilansir San Diego Zoo Wildlife Alliance, kegiatan berenang predator kecil ini didukung oleh jaring atau selaput yang di antara jari-jari kakinya. Selaput tersebut membantu predator ini untuk berenang dan juga berjalan di lahan basah berlumpur tanpa tenggelam.
2. Bulunya terdiri dari dua lapisan

Fakta menarik lain dari predator ini adalah bulunya yang terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan bulu yang pendek dan padat serta lapisan bulu yang lebih panjang. Tentunya, kedua lapisan tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
Lapisan bulu yang pendek dan padat tersebut berguna untuk menjaga kulit kucing bakau untuk tetap hangat dan kering selama di dalam air. Sedangkan, lapisan bulu yang lebih panjang berguna untuk memberi pola warna pada kucing yang sangat bagus untuk kamuflase.
3. Hewan soliter dan nokturnal

Kucing bakau terkenal sebagai hewan soliter dan aktif di malam hari atau nokturnal. Pada siang hari, hewan ini akan tertidur di antara hutan yang lebat dan ketika malam datang, mereka akan terjun ke air untuk mencari makan.
Kucing bakau tidak hanya memangsa satu jenis hewan saja, predator ini memakan katak, ikan, kepiting, ular, serangga air, udang karang, hewan pengerat, hingga burung.
4. Dapat hidup hingga mencapai usia 10 tahun

Kucing bakau jantan dan betina tercatat memiliki masa hidup yang berbeda. Kucing bakau betina umumnya bisa hidup sampai 12,6 tahun, dimana rata-rata umur kucing jantan adalah 10 tahun.
Selain perbedaan masa hidup, kucing jantan dan betina juga memiliki perbedaan pada ukuran tubuh mereka. Kucing bakau betina memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan kucing bakau jantan.
5. Hanya melahirkan setahun sekali

Kucing bakau diketahui berkembang biak satu tahun sekali, yakni selama bulan Januari dan Februari. Masa kehamilan dari spesies kucing ini dapat berlangsung antara 60 hingga 70 hari sebelum kelahiran. Kucing bakau betina dapat melahirkan 1 hingga 4 anak kucing dengan berat 100 hingga 173 gram saat baru lahir. Berat anak-anak kucing tersebut akan terus bertambah sekitar 11 gram per hari.
Pada hari keenam belas setelah kelahirannya, mata anak kucing akan membuka. Mereka makan mulai makan daging pada usia 53 hari dan disapih pada usia empat hingga enam bulan. Ketika usia mereka mencapai 10-15 bulan, anak kucing bakau sudah masuk ke usia dewasa dan hidup mandiri.
Itulah dia fakta unik dan menarik dari kucing bakau. Kucing yang hobi renang dan dapat ditemukan di Indonesia ini saat ini berstatus sebagai hewan yang terancam punah. Beberapa faktor yang membuat spesies kucing liar ini terancam punah adalah hilangnya habitat, konflik dengan manusia terkait unggas dan ternak, serta perburuan dan perdagangan satwa liar.