7 Fakta Gajah Hutan Afrika, Habiskan 300 Kilogram Makanan per Hari!

Citra gajah di benua Afrika selamaini identik dengan gajah semak (bush elephant) yang hidup di sabana dan gurun. Tapi, tahukah kamu kalau di Afrika gak cuma ada gajah semak saja lho. Ada spesies gajah lainnya yang juga eksis di benua tersebut, yakni gajah hutan afrika (Loxodonta cyclotis).
Gajah hutan memiliki beberapa perbedaan dari saudara sepupunya, gajah semak, baik dari segi habitat hingga jumlah kawanan. Selain itu, gajah hutan afrika juga punya karakteristik khas dan fungsi penting buat ekosistemnya, lho.
Tertarik mengenalinya lebih jauh? Yuk simak ulasan seputar fakta-fakta gajah hutan afrika berikut ini!
1. Populasinya tersebar di hutan tropis Afrika Tengah dan Afrika Barat
Gajah hutan afrika hidup di hutan tropis dan dataran rendah di negara-negara Afrika Tengah dan Barat. Populasi terbanyaknya kini berada di Gabon, disusul oleh Republik Demokratik Kongo. WWF melansir bahwa negara Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Guinea Khatulistiwa, Ghana dan juga Liberia juga menjadi kantong populasi gajah hutan meski dalam jumlah kecil.
Meski tersebar di banyak negara, teritori gajah hutan afrika ternyata terus mengalami penyusutan akibat berbagai hal. Menurut Britannica, habitatnya sekarang hanya sebesar 25 persen dari wilayah jelajah historisnya.
2. Fisiknya berbeda dengan gajah semak afrika
Ada beberapa perbedaan fisik gajah hutan dan gajah semak afrika. Menurut Britannica, gajah hutan afrika memiliki tinggi rata-rata 2,4-3 meter dengan panjang 1-3 meter. Beratnya berkisar antara 3-6 ton. Ukuran mereka lebih kecil jika dibandingkan dengan gajah semak yang beratnya bisa mencapai 11 ton.
Selain dari segi ukuran, gading kedua spesies tersebut juga berbeda bentuk. Dilansir African Wildlife Foundation, gajah hutan afrika punya bentuk gading lurus dan mengarah ke bawah sementara gading gajah semak biasanya melengkung ke atas.
Sumber yang sama juga menyatakan jika bentuk telinga kedua gajah ini gak sama. Telinga gajah semak lebih lancip sedangkan gajah hutan berbentuk bulat. Jika dilihat dari morfologi kaki dan jumlah kuku jari kaki, gajah hutan afrika malah lebih menyerupai gajah asia.
3. Merupakan hewan herbivor, porsi makannya besar
Sama seperti saudaranya, gajah semak, gajah hutan afrika juga merupakan herbivor. Namun, karena habitat mereka berbeda, jenis tumbuhan yang dimakan pun gak sama. Gajah semak adalah pemakan rumput sementara gajah hutan lebih banyak memakan dedaunan dan buah-buahan. Selain itu, mereka juga mengkonsumsi rumput dan kulit pohon.
Menurut Britannica, mamalia darat ini akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk makan. Total tanaman dan biji-bijian yang dikonsumsinya per hari pun sangat banyak antara 100-300 kilogram!
4. Disebut 'mega-gardener', ikut bantu menyuburkan hutan
Gajah hutan afrika juga dikenal sebagai tukang kebun hutan yang memiliki peran vital bagi keberlangsungan dan keanekaragaman tumbuhan di habitatnya. Kita telah mengetahui kalau buah-buahan termasuk dalam diet gajah hutan afrika. Nah, biji dari buah-buahan yang dimakan gajah gak ikut tercerna dan akan keluar melalui kotoran mereka dan dapat tumbuh jadi tanaman baru di hutan. Uniknya, menurut Britannica, benih tersebut juga sudah mendapat nutrisi dari kotoran gajah yang berfungsi sebagai pupuk alami.
Mengingat gajah hutan merupakan hewan penjelajah, benih yang ia keluarkan dari kotorannya dapat tumbuh jauh dari lokasi pohon asalnya. National Geographic mencatat jaraknya bahkan bisa sejauh tiga mil.
Gak hanya bantu menyebarkan benih ke seluruh penjuru hutan, gajah hutan afrika juga membantu tanaman untuk tumbuh dengan baik. Dilansir IMF, ketika mereka mengkonsumsi dedaunan, secara gak langsung kepadatan vegetasi di hutan akan berkurang. Dampak positifnya, cahaya matahari dan air hujan bisa lebih banyak masuk ke dasar hutan dan menutrisi tanaman-tanaman kecil untuk berkembang dengan subur.
5. Sulit ditemui secara langsung, para peneliti menghitung jumlah populasi dari kotorannya
Gajah hutan afrika hidup dalam kawanan. Namun, tidak seperti gajah semak yang jumlah anggota kelompoknya bisa mencapai 70 individu, satu kawanan gajah hutan paling banyak terdiri dari 20 ekor. Mereka menjelajah hutan tropis yang amat rimbun dengan kanopi yang lebat. Hal ini menyulitkan para ilmuwan untuk mendapat identifikasi visual besaran populasi gajah hutan dari udara maupun darat.
WWF menyebutkan untuk membuat estimasi jumlah gajah hutan di habitatnya, para peneliti menghitung temuan kotoran gajah yang ada di area yang diamati. Beberapa hal yang dianalisis dalam metode sensus ini ialah tingkat kepadatan dan distribusi kotoran gajah.
6. Tingkat reproduksinya rendah dan punya masa kehamilan terlama
Tingkat reproduksi gajah hutan afrika termasuk rendah. Ada beberapa hal yang berkontribusi pada masalah tersebut. Misalnya, dari segi tingkat kematangan seksual yang tergolong 'tua' dibanding jenis gajah lainnya. Dilansir Britannica, tingkat kematangan seksual gajah hutan afrika berada di antara umur 14-17 tahun. Temuan di lapangan yang dimuat oleh BBC bahkan menunjukkan adanya gajah betina yang hamil untuk pertama kalinya di usia 23 tahun. Berbeda dengan gajah semak yang bisa beranak dari usia 12 tahun.
Selain umur kematangan seksualnya yang cukup tinggi, masa gestasi/kehamilan gajah hutan afrika turut mempengaruhi rendahnya tingkat reproduksi. Bayangkan, usia kehamilannya bisa mencapai 2 tahun! Britannica melansir jumlah anak yang dihasilkan tiap kehamilan juga hanya satu. Beragam faktor ini secara gak langsung bikin pertumbuhan populasi gajah hutan teramat lambat.
7. Gadingnya banyak diburu, kini terancam punah
Perburuan yang marak terhadap gading gajah membuat populasi gajah hutan turun drastis. Menurut data yang dikutip dari BBC, di kurun tahun 2002 hingga 2013 saja populasi mereka berkurang sebanyak 65%.
Ancaman terhadap keberlangsungan spesies ini juga datang dari hilang dan terpecahnya habitat gajah. WWF menginformasikan jika alih fungsi hutan jadi lahan perkebunan dan pertambangan telah membuat habitat gajah terfragmentasi menjadi bagian-bagian kecil. Akibatnya, gajah hutan yang biasanya hidup di pedalaman dan jarang bertemu manusia kini jadi lebih terekspos dengan dunia luar dan sering berkonflik dengan manusia.
Penurunan populasinya yang drastis dan banyaknya gangguan terhadap keberlangsungan mereka membuat gajah hutan afrika kini dilabeli satwa critically endangered oleh IUCN. Kalau gak ada tindakan serius untuk menyelamatkannya, di masa depan mamalia besar ini akan punah. Semoga dengan informasi gajah hutan afrika yang baru kamu baca bisa bikin kamu juga peduli dengannya ya!