7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga Perjuangan

Yuk flashback lewat karya novel-novel lawas Tanah Air

Angkatan Balai Pustaka adalah angkatan pertama dalam periodisasi sejarah sastra Indonesia. Novel-novel terbitan tahun 1920an punya ciri-ciri yaitu mengangkat realita kedaerahan. Bahasa yang dipakai juga masih bahasa daerah, yang kebanyakan menggunakan bahasa melayu.

Tema-tema yang diangkat dalam novel kebanyakan refleksi dari kehidupan sehari-hari, termasuk perbedaan pendapat antara kaum tua dan kaum muda, konflik pernikahan paksa dan pernikahan usia muda, hingga kisah cinta yang kandas karena perbedaan materi dan derajat. Berikut tujuh novel Angkatan Balai Pustaka yang bisa kamu baca di waktu luang.

Baca Juga: 7 Film dan TV Series Bertema Distopia Diadaptasi dari Novel

1. Azab dan Sengsara karya Merari Siregar (1920)

7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga PerjuanganNovel Azab dan Sengsara (instagram.com/bacathereadingroom)

Sutan Baringin adalah orang kaya tamak dan kikir yang menginginkan semua warisan neneknya jatuh ke tangannya, tanpa mau membagi pada saudara-saudaranya. Sutan Baringin akhirnya jatuh miskin karena ketamakannya. Azab sifat buruk Sutan Baringin tidak menimpa dirinya, tapi juga pada puterinya, Mariamin. 

Mariamin batal menikahi kekasihnya, Aminuddin, karena orang tua Aminuddin menganggap Mariamin adalah wanita miskin yang tidak sederajat dengan keluarganya. Selang beberapa lama, Aminuddin dan Mariamin berpisah dan memiliki kehidupan rumah tangga masing-masing. Kemalangan menimpa Mariamin yang menikahi Kasibuan, laki-laki yang kasar. Kasibuan meneceraikan Mariamin karena ketahuan berkirim surat dengan Aminuddin. Cerita berlanjut dengan kondisi Mariamin yang dikucilkan dan menanggung rasa tidak hormat karena bercerai.

Novel Azab dan Sengsara ini menjadi awal dari novel-novel Angkatan Balai Pustaka lainnya. Novel ini serat akan pesan moral dari kehidupan sehari-hari, mulai dari akibat dari perbuatan buruk dan ketamakan tidak hanya menimpa pada diri sendiri, tapi istri dan anak ikut menanggungnya. Juga, kritik pada konstruksi sosial yang menganggap bahwa perempuan yang bercerai adalah hal yang memalukan dan tidak bermoral. 

2. Sitti Nurbaya karya Marah Roesli (1922)

7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga PerjuanganNovel Sitti Nurbaya (instagram.com/referensibukulawas)

Sepasang kekasih, Sitti Nurbaya dan Samsulbahri harus berpisah lantaran Sitti Nurbaya dinikahi oleh Datuk Maringgih untuk melunasi hutang-hutang ayahnya. Samsulbahri pergi ke Batavia, yang sekarang Jakarta,  dan melanjutkan sekolah dokter. Beberapa kali Samsulbahri pulang dan mengunjungi Sitti Nurbaya untuk melepas rindu.

Datuk Maringgih memergoki Sitti Nurbaya dan Samsulbahri sedang berbincang-bincang di bawah pohon. Ini membuat Datuk maringgih murka dan memukul Sitti Nurbaya. Tidak terima Sitti Nurbaya dipukul, Samsulbahri balas memukul Datuk Maringgih. Sitti Nurbaya diusir, begitu juga Samsulbahri yang dibenci keluarganya karena berlaku tidak sopan pada tetua desa. Sitti Nurbaya mau menyusul Samsulbahri ke Batavia, tapi selalu menghadapi marabahaya.

Novel epik Marah Roesli ini menjadi puncak karya sastra Indonesia modern. Romansa Sitti Nurbaya dan Samsulbahri adalah kisah cinta tragis dan ironis. Tragedi ini juga menggambarkan seorang anak dan seorang perempuan yang dianggap sebagai properti. Juga perilaku licik Datuk Maringgih untuk menikahi Sitti Nurbaya dengan membuat bangkrut Baginda Sulaiman. Serta, balas dendam Samsulbahri yang telah membunuh kekasihnya.

3. Salah Asuhan karya Abdoel Moeis (1928)

7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga PerjuanganNovel Salah Asuhan (instagram.com/lapaksejarah)

Hanafi adalah seorang pribumi asal Sumatera Barat yang dititipkan pada keluarga Belanda. Hanafi tumbuh besar dan jatuh cinta pada Corie, seorang perempuan Belanda. Corie menolak cinta Hanafi dan memilih pergi ke Betawi. Ibu Hanafi lalu menjodohkan Hanafi dengan Rapiah, anak Sultah Batuah yang sudah membiayai sekolah Hanafi.

Selama pernikahan, Hanafi selalu marah dan benci pada Rapiah. Tapi Rapiah memilih diam, dan tidak sekalipun membantah suaminya. Hanafi selalu merindukan Corie. Suatu ketika, Hanafi terkena penyakit dan harus berobat ke Betawi. Di Betawilah, Hanafi bertemu Corie dan menikahinya.

Salah Asuhan adalah novel yang bertema perbedaan adat istiadat, Corie seorang Belanda menikah dengan Hanafi yang seorang pribumi merupakan tindakan yang bertentangan dengan adat pada waktu itu. Novel ini memiliki banyak amanat dan pesan moral. Di antaranya adalah, seseorang harus bisa menjaga pergaulan diri dan jangan sampai lupa pada adat dan budaya milik sendiri.

4. Salah Pilih karya Nur Sutan Iskandar (1928)

7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga PerjuanganNovel Salah Pilih (instagram.com/solilokuibuku)

Mariyati memiliki seorang anak laki-laki yang sedang sekolah di Batavia yaitu Asri, dan seorang anak angkat perempuan yaitu Asnah. Asri menyayangi adiknya Asnah, lambat laun Asri mengasihi Asnah lebih dari adik kakak. Setelah menyelesaikan studi, Asri diminta untuk tetap tinggal di kampung, dan segera menikah. Asnah merekomendasikan Saniah untuk menjadi pengantin Asri yang seorang ningrat dan seorang puteri bangsawan. 

Asri dan Saniah menikah, tapi rumahtangganya tidak bahagia. Saniah punya watak egois dan sombong. Ketidakharmonisan mereka membuat Mariyati sedih, dan akhirnya meninggal. Sebelum meninggal, Mariyati menyesal karena tidak menikahkan Asri dengan Asnah.

Setelah Mariyati meninggal, kisah masih berlanjut. Salah Pilih adalah novel dimana seorang ibu salah memilihkan pasangan untuk anaknya. Di masa itu, orang tua masih ikut campur atas perjodohan dan situasi rumahtangga anaknya. Asri tidak boleh menikahi karena melanggar adat, yang mana Asnah masih satu marga dengan Asri walupun anak angkat.

5. Sengsara Membawa Nikmat Karya Toelis Sutan Sati (1929)

7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga PerjuanganNovel Sengsara Membawa Nikmat (instagram.com/nikashopid)

Seorang pemuda desa bernama Midun terkenal akan perilaku baik dan taat beragama. Midun selalu dihormati dan disayangi warga. Kacak selalu iri pada Midun yang selalu dielu-elukan warga. Kacak melakukan berbagai cara yang membuat Midun dijebloskan ke penjara.

Setelah bebas dari penjara, Midun mencoba peruntungan dengan bantuan rentenir. Rentenir makin iri dan dengki pada Midun yang usahanya selalu sukses. Dengan akal bulus si rentenir, Midun masuk penjara lagi.

Midun adalah pemuda yang berpegang teguh pada positivisme selalu berbaik sangka, bahwa kemalangan yang menimpanya akan membawanya pada akhir yang bahagia. Dan terbukti, bahwa setiap kesulitan yang dia hadapi dengan tabah dan jumawa, ia selalu mendapat kemudahan dan kebahagiaan yang berlipat.

6. Mencari Pencuri Anak Perawan karya Soeman Hasibuan (1932)

7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga PerjuanganNovel Balai Pustaka (instagram.com/lapakbukudetektif)

Sir Joon adalah pemuda asal Singapura yang menaruh hati pada Si Nona. Awalnya Ibu Si Nona menyetujui hubungan Sir Joon dan anaknya. Tapi, orang tua Si Nona menikahkannya dengan Tairoo yang lebih kaya dari Sir Joon.

Beberapa hari setelah pernikahan Tairoo dan Si Nona, ternyata Si Nona dinyatakan hilang. Orang tua Si Nona curiga pada Sir Joon yang menculik anaknya. Namun, Sir Joon bersikeras bahwa ia tidak menculik Si Nona. Kemudian cerita berlanjut pada misteri pencarian Si Nona yang hilang.

Mencari Pencuri Anak Perawan adalah kisah romansa antara Sir Joon dan Si Nona dengan tambahan genre misteri dan detektif. Selain kisah cinta Sir Joon yang tidak direstui, novel ini plot twist yang berbeda pada novel angkatan Balai Pustaka yang umumnya beralur lurus-lurus saja.

7. Dian yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alisjahbana (1932)

7 Novel Lawas Balai Pustaka, Tema Cinta hingga PerjuanganNovel Dian yang Tak Kunjung Padam (instagram.com/kumajas.jb)

Menceritakan kisah cinta Yasin dan Molek yang tidak direstui orang tua. Orang tua Molek menolak menikahkan anaknya dengan Yasin karena berbeda kasta. Molek adalah anak konglomerat kaya raya, sementara Yasin adalah pemuda biasa. 

Molek kemudian dinikahkan dengan Sayid Mustafa yang merupakan pedagang dari Arab. Namun, Molek tidak bahagia dengan pernikahannya. Ia selalu terbayang oleh Yasin, dan diam-diam mengirim surat pada Yasin.

Dian yang Tak Kunjung Padam merupakan kisah cinta tak sampai Sitti Nurbaya dan Samsulbahri versi halus dengan alur yang lurus. Seperti novel-novel Balai Pustaka pada umumnya, novel ini berkisah tentang perkawinan paksa. Romansa Yasin dan Molek dipisahkan oleh golongan sosial dan berusaha memperjuangkannya.

Novel-novel Angkatan Balai Pustaka kebanyakan menceritakan pertentangan pedapat kaum tua dan kaum muda. Juga, sebagian besar mengambil kisah-kisah kasih tak sampai. Meskipun terbit hampir seratus tahun lalu, novel-novel romansa Angkatan Balai Pustaka bisa membuatmu flashback tentang kisah cinta orang-orang zaman dahulu yang menyayat hati. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel Thriller Terjemahan dengan Plot Twist Menegangkan!

Ema Endrawati Photo Community Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya