2. The Hunger Games

sampul buku The Hunger Games (gramedia.com)

The Hunger Games juga sama populer seperti Harry Potter. Novel karya Suzanne Collins ini menceritakan tentang seorang gadis berusia 16 tahun bernama Katniss Everdeen yang tinggal di distrik termiskin, Panem, wilayah yang tersisa dari Amerika Serikat. Dahulu distrik melancarkan perang terhadap Capitol dan kalah. Sebagai bagian dari syarat-syarat kapitulasi, setiap distrik diharuskan mengirim satu anak laki-laki dan seorang anak perempuan muncul di acara tahunan di televisi yang disebut, 'The Hunger Games', medan, aturan, dan tingkat partisipasi penonton dapat berubah namun satu hal konstan: membunuh atau dibunuh. 

Seri The Hunger Games sukses besar sejak diterbitkan pada tahun 2008. Namun eksistensinya tidak luput dari berbagai kontroversi yang ada. The Hunger Games sempat dilarang beredar karena beberapa pihak mengecam novel ini tidak baik bagi mental remaja yang membacanya. Sebab temanya seputar kekerasan, anti-kekeluargaan, anti-etika, dan okultisme. 

3. The Da Vinci Code

sampul novel The Da Vinci Code (amazon.com)

Novel laris karangan Dan Brown berpusat pada kasus pembunuhan di Louvre dan petunjuk di lukisan Da Vinci yang mengarah pada penemuan sebuah kepercayaan misterius yang dilindungi oleh kelompok rahasia. Hal tersebut nantinya dapat mengguncang fondasi agama Kristen.

Dan Brown terkenal sebagai penulis kontroversial, novelnya yang menuai kritik bukan hanya satu, tetapi yang paling populer memang The Da Vinci Code. Kritik-kritik itu berasal dari beberapa pihak yang komplain tentang berbagai representasi keliru terkait aspek-aspek inti Kekristenan dan sejarah Gereja Katolik Roma dalam novel. Bukan hanya itu, mereka menganggap deskripsi seputar geografi, arsitektur, sejarah, dan seni rupa Eropa di The Da Vinci Code juga tidak akurat.

4. Origin

sampul novel Origin (mizanstore.com)

Origin juga merupakan karya Dan Brown yang diterbitkan pada tahun 2017. Cerita diawali oleh Robert Langdon, profesor simbologi dan ikonologi agama Universitas Harvard, yang menghadiri pengumuman besar tentang penemuan yang akan mengubah dunia sains. Sementara Kirsch, sang tuan rumah yang atheis. Dunia mengenalnya sebagai jenius dengan penemuan-penemuan teknologi tingkat tinggi.

Begitu acara dimulai, Langdon dan beberapa ratus hadirin lainnya terpukau oleh pemaparan yang begitu orisinil, dan Langdon menyadari bahwa penemuan tersebut akan jauh lebih kontroversial daripada dugaannya. Namun acara yang telah diatur dengan amat cermat itu tiba-tiba kacau balau dan penemuan berharga Kirsch nyaris hilang selamanya. 

Isu agama memang suatu hal yang sensitif untuk dipublikasikan. Salah satu pertanyaan fundamental dari novel ini yaitu: darimana kita berasal dan kemana kita akan pergi? Beberapa pihak tidak setuju dengan konsep agama yang dituliskan dalam novel ini. Terutama karakter Kirsch yang mempertanyakan tuhan.

5. Animal Farm

sampul novel Animal Farm (gramedia.com)

Animal Farm adalah sebuah novel satir politik tulisan George Orwell. Novel ini menceritakan tentang sekelompok hewan yang hendak menggulingkan kekuasaan manusia di sebuah peternakan yang mereka miliki. Para petani manusia ini menindas para hewan. Lalu mereka sendiri mengendalikan peternakan, hanya untuk melihat keadaannya menjadi merosot dan mereka sendiri bertindak semena-mena.

George Orwell menyoroti masalah politik di mana isu seputar kekuasaan, ketidakadilan sudah melekat di banyak pemerintahan sejak dahulu kala. Dia mengaku cerita ini ditulis berdasarkan peristiwa-peristiwa Uni Soviet semasa Kekaisaran Rusia, dan setelahnya. Beliau mengangkat cerita ini dengan menempatkan karakter hewan sebagai satir politik. Namun karena topik yang ditawarkan terlalu sensitif, novel ini dilarang beredar di Korea Utara, Uni Emirat Arab, Vietnam, Cuba, Cina, Rusia, dan beberapa negara di Afrika Utara.

Buku-buku kontroversial adalah buku yang memuat topik sensitif, seperti seksualitas, agama, politik, atau rasisme. Sebuah buku dilarang beredar karena khawatir akan mengganggu ketertiban umum, yang dampak terburuknya bisa memicu kerusuhan atau pemberontakan. Bagi para pecinta buku, alangkah lebih baiknya jika mengolah bacaan dengan bijak dan tidak mudah tersulut. Karena pada dasarnya buku adalah sumber informasi dan gudang opini dari sang penulis.

Baca Juga: 5 Novel Thriller dengan Sentuhan Romansa, Memacu Adrenalin!