Deretan Kosakata Bahasa Makassar di KBBI, Lengkap dengan Aksaranya

Sebelum dimakamkan, jenazah perlu dimandikan. Dalam kepercayaan agama Islam, kegiatan ini wajib dilakukan agar jenazah suci dari najis. Bagi suku Makassar sendiri, salah satu tahapan memandikan mayat ialah acuci (ᨕᨌᨘᨌᨗ). Menurut KBBI V, acuci adalah membersihkan najis yang terdapat pada lubang pembuangan (seperti dubur) pada jenazah.

Menanam tanaman umumnya dilakukan oleh petani. Jika diperhatikan, petani memberi jarak ketika menanam benih tanamannya. Tindakan ini disebut oleh orang Makassar sebagai angalaki (ᨕᨂᨒᨀᨗ). Dalam KBBI V, angalaki adalah mengantarai tanaman yang satu dengan yang lain.

Nelayan ialah profesi pencari ikan. Untuk mencapai tujuannya, nelayan harus berlayar di perairan dengan perahu. Nah, kesiapan nelayan berlayar dinamakan sebagai bakbarak (ᨅᨅᨑ). Menurut KBBI V, bakbarak adalah layar terkembang pertanda perahu siap berlayar.

Sesampai di lokasi menangkap ikan, nelayan biasanya mengulung layar perahu. Layar yang tergulung ini disebut oleh suku Makassar sebagai balandong (ᨅᨒᨉᨚ). Arti kata balandong menurut KBBI V adalah layar yang sengaja digulung, tetapi tetap di atas tiang layar untuk menghindari kecelakaan di tengah laut akibat terpaan angin kencang.

Kosakata ini masih berkaitan dengan nelayan. Balai tempat nelayan menyimpan jaring disebut oleh orang Makassar sebagai bantilang (ᨅᨈᨗᨒ). Menurut KBBI V, bantilang adalah balai-balai di pinggir pantai, beratap, tanpa dinding, tempat nelayan menyimpan atau membenahi jaring yang rusak.

Jagung merupakan sumber karbohidrat yang banyak diolah sebagai pengganti nasi. Salah satu olahan jagung terpopuler di kalangan orang Makassar ialah basang (ᨅᨔ). Kata basang sendiri menurut KBBI V adalah penganan khas Makassar, dibuat dari biji jagung yang sudah direbus kemudian dicampur dengan santan dan gula pasir.

Pernahkan kamu melihat nenek-nenek yang menguyah sirih pinang? Bagi suku Makassar, sirih yang telah dikunyah kemudian diletakkan di suatu wadah yang disebut boda (ᨅᨚᨉ). Boda dalam KBBI V adalah tempat dari bambu, berbentuk seperti kotak atau gelas, dipakai untuk menaruh sirih yang sudah dikunyah.

Kita kerap kali mencari sesuatu. Tentunya hal itu dilakukan untuk melengkapi kebutuhan. Nah, kegiatan mencari sesuatu dalam bahasa Makassar disebut sebagai boya (ᨅᨚᨐ). Menurut KBBI V, boya adalah berusaha mendapatkan (menemukan, memperoleh) dengan sungguh-sungguh.

Pernahkan kamu mengonsumsi menu olahan ikan yang diawetkan? Di Sulawesi Selatan khususnya bagi suku Makassar, ikan kecil biasanya diolah menjadi cao (ᨌᨕᨚ). Menurut KBBI V, cao diartikan sebagai ikan kecil yang diawetkan dalam botol dengan menggunakan garam dan pengawet kemudian diberi pewarna.

Siapa sih yang tidak kenal dengan coto (ᨌᨚᨈᨚ)? Olahan jeroan dan daging sapi atau kerbau yang disandingkan dengan bumbu empat puluh jenis rempah atau rampa patam pulo (ᨑᨄ ᨄᨈ ᨄᨘᨒᨚ) . Coto diartikan oleh KBBI V sebagai sup khas Makassar, dibuat dari jeroan dan potongan daging sapi atau kerbau.

Bergeser ke Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan ada menu sup daging kuda spesial yang disebut gantala jarang (ᨁᨈᨒ ᨍᨑ) atau gantala (ᨁᨈᨒ). Menurut KBBI V, gantala adalah makanan khas Jeneponto yang terbuat dari daging kuda, dibumbui garam dan direbus, disajikan sebagai hidangan pesta pernikahan.

Sebelum Nusantara memasuki era modern, kaum bangsawan menggunakan penutup kemaluan bak aksesoris. Seperti, jempang (jem.pang/jêmpang) ditulis sebagai (ᨍᨙᨄ). Kata jempang adalah penutup kemaluan wanita berbentuk segitiga  yang terbuat dari emas atau perak, dipakai dengan cara mengikatkan talinya ke pinggang, merupakan pakaian sehari-hari untuk gadis bangsawan suku Gowa, Sulawesi Selatan.

Ungkapan bahwa anak bayi lahir dalam keadaan suci tanpa dosa rupanya tidak asing bagi telinga kita. Nah, hal atau sesuatu yang dianggap suci (misalnya keturunan) disebut sebagai kalompong (ᨀᨒᨚᨄᨚ) dalam bahasa Makassar. Pernah dengar, gak?

Kuliner nusantara tidak pernah lepas dari olahan sayur-sayuran. Salah satunya ialah urap yang dalam bahasa Makassar disebut sebagai lawa (ᨒᨓ). Penyebutan katanya hampir sama dengan kata lawar dari Bali, nih. 

Selain itu, masih ada kosakata bahasa Makassar lainnnya yang sudah tercantum di Kamus Besar Bahasa Indonesia seperti; palucekla, papasak, puikpuik, pusa, rakang, rapang, sope dan tumanurung. Masing-masing dari kosakata tersebut menjadi kosakata yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat lokal Makassar. Nah, gimana kosakata mana saja saja yang menambah pengetahuan kamu?