Dampak Limbah Makanan pada Ketahanan Pangan dan Iklim, Dipahami Yuk!
Kamu masih sering menyisakan atau membuang-buang makanan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Limbah makanan adalah masalah global yang memengaruhi ketahanan pangan dan kelaparan dalam banyak hal. Menurut Program Pangan Dunia, sepertiga dari semua makanan yang diproduksi setiap tahun terbuang atau rusak sebelum dapat dikonsumsi. Sehingga tidak aneh jika mayoritas sampah di Indonesia juga terdiri dari limbah makanan.
Ini adalah jumlah makanan yang sangat signifikan yang dapat digunakan untuk memberi makan jutaan orang yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi di seluruh dunia. Artikel ini akan membahas efek limbah makanan terhadap ketahanan pangan dan kelaparan.
1. Sumber daya dan tenaga yang terbuang
Makanan yang kamu konsumsi setiap hari memerlukan sumber daya yang banyak. Beberapa di antaranya termasuk energi listrik, tanah, air, dan tenaga kerja untuk dalam proses memproduksi, menyimpan, memanen, mengangkut, mengemas, dan menjual. Saat kamu membuang makanan, kamu menyia-nyiakan sumber daya berharga yang seharusnya dapat digunakan untuk memberi makan orang yang kelaparan. Misalnya, dibutuhkan 1.800 galon air untuk menghasilkan satu pon daging sapi.
Saat makanan terbuang, kamu juga ikut membuang air yang digunakan untuk memproduksinya. Ini adalah masalah yang signifikan di daerah-daerah di mana instalasi air masih langka. Sehingga banyak orang harus berjuang untuk mengakses air minum yang bersih.
Baca Juga: Sejarah Coto Makassar, dari Dapur Istana ke Warung Tepi Jalan
Baca Juga: 5 Tanaman Liar Ini Bisa Dijadikan Obat Tradisional, Jangan Dicabut!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.