Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
aktivitas mengetik (freepik.com/Racool_Studio)

Penulisan huruf miring memiliki ketentuan tersendiri yang telah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ada tiga ketentuan penerapan penulisan huruf miring sebagaimana dijelaskan dalam PUEBI.

Salah satu ketentuan penggunaannya ialah untuk menulis bahasa asing atau bahasa daerah. Selain penulisan bahasa asing atau bahasa daerah, masih ada dua ketentuan penulisan huruf miring lainnya.

Apa saja ketentuan penulisan huruf miring sesuai PUEBI? Simak penjelasannya hingga akhir artikel ini!

1. Judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan ditulis miring

ketentuan penulisan (freepik.com/freepik)

Huruf miring diterapkan untuk menulis judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Penjelasan ini tampaknya cukup mudah dipahami bahwa judul miring digunakan dalam penulisan hal-hal yang berkaitan dengan judul.

Namun, supaya lebih memiliki gambaran, kamu bisa mengamati beberapa contoh penerapan huruf miring di bawah ini:

-Dia sudah membaca buku Tentang Kamu karya Tere Liye.

-Majalah Bobo mengisi kenangan masa kecil generasi Indonesia.

-Berita kemarin ditampilkan dalam halaman pertama koran Republika.

-Yulian, Fadel. 2024. Copywriting Starterpack. Jakarta Selatan: Gradien Mediatama.

2. Gunakan huruf miring untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata dalam kalimat

cara penulisan (freepik.com/freepik)

Penggunaan huruf miring selanjutnya ialah untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Maksudnya ialah huruf miring berperan untuk memberi penekanan khusus dalam suatu kalimat.

Jadi keberadaannya sebagai penegas untuk menunjukkan bagian yang ingin ditekankan oleh penulisnya. Gambaran lebih jelasnya dapat diperhatikan melalui contoh kalimat berikut:

-Huruf terakhir kata taubat adalah t.

-Kamu tidak harus selalu diberi, tetapi memberi.

-Bab 4 skripsi saya tidak menganalisis perbandingan data dengan teori lain.

-Murid kelas 4 kesulitan membuat kalimat dengan ungkapan kaki tangan.

3. Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing

aktivitas mengetik (freepik.com/Racool_Studio)

Ketentuan terakhir penulisan huruf miring ialah untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Jadi dalam ketentuan satu ini, penulisan bahasa daerah atau bahasa asing wajib menggunakan huruf miring.

Meskipun ketentuan ini mudah dipahami, tetapi praktiknya masih ditemukan penulisan bahasa asing tidak menggunakan huruf miring. Berikut contoh penulisan huruf miring yang tepat untuk menuliskan kata atau ungkapan bahasa daerah dan bahasa asing:

-Pameran Sraddha banyak dihadiri pengunjung dari berbagai kalangan.

-Ungkapan urip iku urup merupakan salah satu contoh metafora konseptual.

-Orang kaya baru kini sering kali flexing di sosial media.

Catatan:

-Penulisan nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak menggunakan ketentuan huruf miring

-Penulisan huruf miring dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan mesin komputer) ditandai dengan garis bawah

-Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring

Usai memahami tiga ketentuan penulisan huruf miring sesuai PUEBI, mulailah untuk menerapkannya dalam kepenulisan. Sebarkan juga informasi ini pada teman-teman atau kerluargamu. Selamat mempraktikkan pengetahuan tentang huruf miring!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team