TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kesok-kesok, Alat Musik Tradisional Makassar

Alat musik yang biasanya dimainkan dalam seni sinrilik

alatmusik.org

Makassar, IDN Times- Dari waktu ke waktu, bermunculan alat-alat musik baru seiring berkembangnya berbagai aliran musik. Namun sejumlah alat musik tradisional tetap bertahan. 

Salah satu alat musik tradisional yang masih digunakan adalah kesok-kesok. Alat musik ini masih dilestarikan sebagai bagian budaya masyarakat Makassar.

Kesok-kesok merupakan instrumen gesek berdawai yang dimainkan secara vertikal sambil duduk. Biasanya orang memainkan alat ini sambil bernyanyi atau bertutur.

Berikut ini sejumlah hal yang patut kamu ketahui tentang kesok-kesok, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: Mengenal Alat-alat Musik Khas Sulawesi Selatan

1. Bentuk dan bahan kesok-kesok

Ilustrasi pertunjukan seni tutur (IDN Times/Dokumen)

Kesok-kesok terbuat dari kayu yang badannya dibentuk menyerupai jantung atau daun keladi. Pada bagian atasnya dilapisi dengan kulit hewan.

Alat ini punya leher untuk membentangkan dawai hingga ke bagian badan. Umumnya kesok-kesok punya dua dawai, berbeda dengan rebab yang dilengkapi tiga hingga empat dawai.

Alat musik ini dimainkan dengan menggesekkan ekor kuda ke dawai, yang menghasilkan suara dari resonansi.

2. Dimainkan dalam tradisi seni sinrilik

Mendiang maestro sinrilik Syarifuddin Daeng Tutu. Facebook/Fachrul Khairuddin

Alat musik kesok-kesok biasanya digunakan dalam salah satu tradisi seni khas Makassar yang disebut sinrilik. Pemainnya biasa disebut sebagai pasinrilik.

Di masa awal kelahirannya sekitar abad ke-15, sinrilik biasa digunakan sebagai penyampai pesan raja dari istana. Di masa-masa berikutnya sinrilik mulai menyajikan kisah epik seputar hikayat dan legenda yang dinyanyikan semalam suntuk.

Cerita sinrilik tersusun secara puitis, dengan disisipi humor dan kritik sosial. Kesenian ini dimainkan secara spontan dan terbuka kemungkinan bagi penonton untuk berkomentar, sehingga ada unsur interaktif dan improvisasi dalam penuturannya.

Baca Juga: 7 Kosakata Bugis-Makassar Ini Sudah Masuk KBBI, Kamu Tahu?

Berita Terkini Lainnya