Mengenal Eduard Ernst Pelamonia, Figur Militer-Medis Asal Makassar
E.E. Pelamonia mangkat di Den Haag, Belanda, 67 tahun silam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Warga Makassar tentu tak asing dengan Rumah Sakit Umum Tk. II Pelamonia. RS yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pisang Utara, Kecamatan Ujung Pandang ini terletak persis di tengah kota, tak jauh dari pusat ekonomi. Namun, hanya sedikit yang tahu siapa sosok di balik nama RS milik TNI AD tersebut.
Seperti dijabarkan oleh situs resmi RSU Pelamonia, namanya diambil dari Eduard Ernst Pelamonia, salah satu tokoh penting dalam bidang militer-medis nasional. Lahir di Makassar pada 28 Januari 1911, E.E. Pelamonia menghabiskan bangku sekolah dasar hingga menengah di Batavia.
Gelar dokter kemudian diperolehnya usai menamati Geneeskundige Hogeschool te Batavia (GHS Batavia), perguruan tinggi kedokteran pertama di Hindia-Belanda, pada Maret 1939.
1. Kecamuk Perang Asia Timur Raya membuat Eduard Ernst Pelamonia sempat menjadi tawanan tentara Jepang
Seperti pemuda keturunan Ambon lainnya di masa itu, E.E. Pelamonia langsung mendaftar sebagai anggota tentara Kerajaan Belanda di tanah Hindia yakni Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) setelah mengantongi gelar dokter.
Diangkat sebagai personel KNIL, ia mendapat penugasan ke Medan. Eduard turut serta memboyong sang istri, Theodora Petronella Tit (menikah pada September 1940), ke Kota Melayu Deli.
Bertugas sebag ai perwira KNIL membuatnya masuk dalam daftar internment Tentara Jepang. Perang Asia Timur Raya yang berkecamuk sejak 1938 baru dirasakan oleh penduduk Sumatera Utara saat militer Dai Nippon memasuki Pulau Sumatera pada Februari 1942.
Eduard dan sang istri kemudian menjadi tawanan perang. Putri semata wayang mereka, Carlien Pelamonia, lahir dalam situasi tersebut di kamp interniran yang terletak di kota Berastagi pada 10 September 1942.
Baca Juga: Arief Rate: Memperjuangkan, Lalu Dikhianati Republik Sendiri
Baca Juga: Sering Kamu Lalui, Ini 5 Tokoh di Balik Nama Jalan di Makassar