instagram.com/mujiburrohman
Malam Lailatul Qadar punya keutamaan di sisi Allah. Orang yang bertemu akan diampuni dosa-dosannya oleh Allah. Sebagaimana diterangkan dalam hadis:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيَّ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِأِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ أِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw ia bersabda: Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Al-Bukhari).
Tentang waktu datangnya malam qadar hadits Nabi mengisyaratkan terjadi pada sepuluh hari terakhir, pada malam-malam ganjil sebagaimana ditegaskan dalam hadis:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلُ للهِ قَالَ تَحَرَّوْالَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ
Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain lewat Ibn Abbas dikatakan,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ الْتَمِسُوْهَافِي الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابْعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw bersabda: Carilah lailatul aqdar pada sepuh malam terakhir di bulan Ramadhan di hari tinggal sembilan, atau tinggal tujuh, atau tinggal lima, (yaitu tanggal 21, 23, dan 25 Ramadhan). (HR Al-Bukhari)