Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
sebuah kalender menunjukkan tahun 2026
ilustrasi kalender (pexels.com/Matheus Bertelli)

Kalender adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Dari menentukan hari kerja, merencanakan acara, hingga mengatur sistem pemerintahan dan ekonomi, semuanya membutuhkan standar waktu yang jelas dan disepakati bersama. Meski ada banyak sistem penanggalan di berbagai budaya, kalender Gregorian menjadi yang paling dominan digunakan di seluruh dunia.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa justru kalender ini yang dipakai secara global? Padahal, ada kalender lain seperti Hijriah, Jawa, Cina, dan Ethiopia yang juga memiliki sejarah panjang. Supremasi kalender Gregorian bukan terjadi dalam semalam, tetapi melalui proses sejarah, politik, dan ilmiah yang sangat panjang dan penuh dinamika.

1. Reformasi ilmiah yang membawa akurasi lebih baik

ilustrasi astronomi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu alasan utama kalender Gregorian bertahan hingga sekarang adalah tingkat akurasinya yang lebih tinggi dibandingkan kalender sebelumnya, yaitu kalender Julian. Kalender Julian memiliki selisih sekitar 11 menit per tahun terhadap pergerakan matahari, yang lama-kelamaan menciptakan ketidaksesuaian dengan musim.

Reformasi Gregorian pada tahun 1582 memperbaiki sistem ini dengan mengurangi jumlah hari kabisat dan menyesuaikan kembali tanggal dengan posisi matahari. Hasilnya, kalender Gregorian lebih sinkron dengan fenomena astronomi, terutama pergantian musim, yang sangat penting dalam pertanian, navigasi, dan berbagai hal dalam penjadwalan kehidupan masyarakat.

2. Penyebaran melalui ekspansi kekuasaan eropa

ilustrasi pelayaran (pexels.com/Inge Wallumrød)

Akurasi saja tidak cukup membuat sebuah kalender menjadi standar global. Penyebaran kalender Gregorian juga sangat didorong oleh ekspansi negara-negara Eropa yang berlayar kemudian menjajah berbagai wilayah di dunia. Sejak abad ke-16, negara seperti Spanyol, Portugis, Inggris, dan Prancis membawa serta sistem administrasi mereka, termasuk kalender Gregorian.

Ketika negara jajahan mulai membangun pemerintahan modern, kalender ini otomatis ikut menjadi acuan dalam sistem birokrasi dan pendidikan. Alhasil, banyak negara yang tetap menggunakannya bahkan setelah merdeka karena sudah terlanjur menjadi standar administrasi yang telah lama mereka pakai.

3. Digunakan sebagai standar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

ilustrasi penjadwalan penerbangan antarnegara (pexels.com/Oscar Chan)

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern, para ilmuwan membutuhkan penanggalan yang seragam untuk mencatat observasi astronomi, eksperimen, hingga publikasi ilmiah. Kalender Gregorian menjadi pilihan karena telah digunakan luas di Eropa, pusat perkembangan ilmu pengetahuan sejak revolusi ilmiah.

Di era teknologi, kalender Gregorian menjadi dasar dalam sistem komputerisasi, pengaturan zona waktu internasional, hingga penjadwalan penerbangan antarnegara. Hal ini membuatnya sulit tergantikan, karena perubahan ke sistem lain akan mengganggu banyak aspek global yang sudah terintegrasi.

4. Diadopsi dalam perdagangan dan diplomasi internasional

ilustrasi perdagangan internasional (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika negara-negara memasuki era perdagangan internasional, mereka membutuhkan acuan waktu yang seragam agar transaksi lintas negara berjalan efisien. Kalender Gregorian kemudian digunakan dalam penandatanganan perjanjian, pencatatan ekonomi, hingga pengiriman barang.

Organisasi internasional seperti PBB bahkan menggunakan kalender ini sebagai dasar administratif. Dengan banyaknya institusi dunia yang memakai satu jenis kalender, negara lain otomatis mengikuti agar komunikasi dan kerja sama tetap bisa selaras.

5. Fleksibilitas dan penerimaan budaya

ilustrasi imlek (pexels.com/Vlad Vasnetsov)

Walaupun kalender Gregorian menjadi standar internasional, banyak negara tetap mempertahankan kalender tradisional mereka untuk keperluan budaya dan keagamaan. Misalnya, kalender Hijriah untuk ibadah umat Islam, kalender Cina untuk perayaan Imlek, atau kalender Hindu Bali untuk menentukan hari baik (Dewasa Ayu).

Fleksibilitas inilah yang membuat kalender Gregorian mudah diterima. Ia berfungsi sebagai sistem penanggalan resmi untuk urusan negara dan global, tanpa harus menggusur kalender budaya yang sudah hidup di masyarakat. Kombinasi ini menciptakan harmonisasi antara tradisi dan modernitas.

Kalender Gregorian menjadi standar dunia bukan hanya karena akurasinya, tetapi juga karena faktor sejarah, kolonialisasi, ilmu pengetahuan, dan kebutuhan global akan sistem waktu yang seragam. Hingga hari ini, kalender ini sukses menjadi fondasi bagi administrasi, ekonomi, dan teknologi modern, tanpa menghapus keberagaman budaya yang juga memiliki sistem waktunya sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team