Membeli rumah sering dianggap sebagai simbol pencapaian besar dalam hidup, apalagi bagi pasangan muda yang baru membangun masa depan bersama. Euforia memiliki properti sendiri bisa terasa manis di awal, tapi di balik itu ada banyak konsekuensi yang gak jarang disesali setelah keputusan besar tersebut dijalankan. Rumah bukan sekadar bangunan, melainkan juga tanggung jawab finansial, emosional, bahkan sosial yang perlu dipikirkan matang-matang sebelum dijalani.
Banyak pasangan akhirnya merasa langkah mereka terlalu terburu-buru ketika menyadari realitas gak seindah ekspektasi. Mulai dari cicilan yang menekan, lokasi yang kurang strategis, hingga gaya hidup yang terpaksa berubah demi menyesuaikan anggaran. Setiap pasangan tentu punya cerita berbeda, tapi ada pola yang sama ketika rumah dibeli tanpa persiapan panjang. Berikut lima alasan kenapa banyak pasangan akhirnya menyesal beli rumah terlalu cepat.