Riwayat Singkat Stadion Sudiang, Jalani Tiga Dekade Perencanaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Setelah nasib Stadion Mattoanging dan Barombong yang belum juga jelas, lampu hijau justru datang dari pembangunan arena sepak bola di Sudiang. Pertemuan Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin dan Presiden Joko Widodo di Jakarta pada Selasa kemarin (27/2/2024) sudah membahas tentang pembiayaannya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar M. Ramdhan 'Danny' Pomanto pada Senin lalu (26/2/2024) mengisyaratkan bahwa peletakan batu pertamanya ditargetkan terlaksana pada Juli mendatang.
Kawasan GOR Sudiang di Kecamatan Biringkanaya tersebut sejatinya memiliki sejarah panjang. Tapi, rencana pembangunan stadion di kawasan tersebut mengalami tarik ulur selama dua dekade.
1. Andi Ilhamsyah Mattalatta sempat menjadi saksi hidup alotnya perencanaan Kawasan Olahraga Sudiang
Rencana pembangunan stadion di Sudiang sudah pertama kali berembus sejak awal dekade 1990-an, saat periode kedua pemerintahan Gubernur Ahmad Amiruddin. Saat itu, Kawasan Olahraga Sudiang (KOS) menjadi proyek ambisius yang sedang dalam tahapan awal.
Menurut Andi Ilhamsyah Mattalatta, sang ayah yakni Andi Mattalatta bahkan sempat diminta kesediaannya menjadi Ketua Panitia Pembangunan KOS. Tapi, lantaran keterbatasan dana, Mattoanging diusulkan ditukar guling. Tak disangka, prosesnya menjadi alot.
"Ayah saya bilang oke, tapi KOS harus dibangun dulu. Karena di mana anak-anak (atlet PON 1993, red.) mau latihan? Prosesnya alot, hingga waktu itu ramai dan massa bahkan sampai turun ke jalan. Tapi saat itu banyak yang berpihak ke Andi Mattalatta," cerita Ilham dalam wawancara eksklusif dengan IDN Times pada 23 September 2022.
2. Rencana pembangunan stadion di Sudiang kembali mengemuka saat PSM Makassar juara Ligina 1999/2000
Singkat cerita, polemik KOS-Mattoanging membuat pemerintah pusat turun tangan untuk menyelesaikannya. Proyek KOS mengalami mandek. Urgensi stadion baru kembali berembus kencang ketika PSM Makassar menjuarai kompetisi Ligina 1999/2000.
Dengan status sebagai juara Indonesia, Juku Eja tampil di ajang Kejuaraan Antarklub Asia (cikal bakal Liga Champions Asia) edisi 2001. Di sisi lain, Mattoanging dianggap sudah tidak memadai untuk mementaskan perhelatan bal-balan tingkat benua. Penanggung jawab PSM saat itu, Nurdin Halid, turut menyuarakan pentingnya arena yang memenuhi standar internasional.
Seperti dikutip dari Tabloid BOLA edisi 28 Juli 2000, penanggung jawab PSM saat itu yakni Nurdin Halid menyatakan stadion baru harus dibangun demi demi citra Makassar dan Sulawesi Selatan. Nama Sudiang turut disebut oleh Nurdin, merujuk pada KOS.
Baca Juga: Bahtiar Minta Danny Bangun Akses Jalan untuk Stadion di Sudiang
3. Gedung Olahraga dan lintasan atletik sudah lebih dulu rampung, sedangkan stadion baru mendapat lampu hijau
Saat periode kedua pemerintahan Gubernur Zainal Basri Palaguna (1998-2003), proyek Kawasan Olahaga Sudiang kembali dilanjutkan. Tongkat estafet pembangunan area seluas 75 hekter tersebut dioper kepada Gubernur Amin Syam yang menjabat dari 2003 hingga 2008.
Dibangun sejak 2004, anggarannya berasal dari gabungan APBN serta APBD Sulsel, dengan Ramdhan "Danny" Pomanto sebagai arsiteknya. Tapi, baru dua bangunan yang rampung yakni Gedung Olahraga (GOR) berkapasitas 5 ribu penonton serta lapangan atletik. GOR Sudiang sendiri rutin digunakan untuk pertandingan voli, futsal, bulutangkis hingga basket selama beberapa tahun terakhir.
Wacana pembangunan stadion di kawasan tersebut sempat mencuat di tahun 2010. Saat Andi Mallarangeng menjabat sebagai Menpora, berbarengan dengan proyek Centre Point of Indonesia (CPI) tapi kemudian kembali lenyap. Hingga kemudian nasibnya menemui titik terang lebih dari 1 dekade kemudian.
Akan seperti apa kisah pembangunan stadion ke Kawasan Olahraga Sudiang? Yang jelas, publik akan selalu mengikutin pekembangan.
Baca Juga: Proyek Pembangunan Stadion di Sudiang Makassar Akan Dibiayai APBN