[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun Lalu

Mulai dari riuhnya perniagaan hingga semarak Cap Go Meh

Makassar, IDN Times - Dengan sejarah panjang yang membentang sejak abad ke-16, dokumentasi tentang komunitas Tionghoa di Makassar bisa dengan mudah ditemui. Tak cuma catatan tertulis, tapi juga dalam bentuk dokumentasi foto.

Kali ini IDN Times menyajikan sejumlah foto yang memperlihatkan kehidupan komunitas Tionghoa di Kota Makassar pada awal abad ke-20. Semuanya dihimpun oleh Tropenmuseum dan KITLV.

1. Riuhnya suasana perniagaan di kawasan Pecinan Kota Makassar pada awal abad ke-20. Letaknya strategis sebab sangat dekat dari pelabuhan yang menjadi pintu masuk perdagangan

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSuasana kawasan Pecinan di Kota Makassar antara tahun 1898 hingga 1902. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

2. Kawasan Pecinan lama sendiri dipenuhi oleh rumah-rumah berdesain klasik, dilengkapi dengan balkon untuk bersantai

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSuasana kawasan Pecinan di Kota Makassar antara tahun akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. (Dok. KITLV)

3. Suasana klenteng Tian Hou Kong pada dekade 1900-an. Kini lebih dikenal sebagai Vihara Ibu Agung Bahari dan terletak di Jalan Sulawesi

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluFoto Klenteng Thian Hou Kong di Kota Makassar antara tahun 1900 dan 1920. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

4. Salah satu rumah milik komunitas Tionghoa di Kota Makassar. Perabotan dan desain interior ruangan ini menandakan status sosial sang pemilik rumah

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSalah satu rumah milik komunitas Tionghoa di Kota Makassar antara tahun 1898 hingga 1907. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

5. Suasana perasaan Tahun Baru Imlek di Kota Makassar pada dekade 1920-an. Yang menarik, terdapat pula kegiatan panjat pinang untuk menyemarakkan festival

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSuasana perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Makassar pada dekade 1920-an. (Dok. KITLV)

6. Foto rinci tentang salah satu anak bersama arak-arakan Cap Go Meh-nya ini diambil oleh duo fotografe asal Inggris, Walter Bentley Woodbury dan James Page, di Makassar pada dekade 1880-an

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSeorang anak bersama kendaraan pawai untuk perayaan Cap Go Meh di Kota Makassar pada dekade 1880-an. Dipotret oleh Walter Bentley Woodbury dan James Page. (Dok. KITLV)

7. Suasana arak-arakan Cap Go Meh di Kota Makassar pada tahun 1928. Terlihat arak-arakan tersebut sedang menyusuri jalanan di kawasan Pecinan

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSuasana pawai perayaan Cap Go Meh di Kota Makassar pada tahun 1928. (Dok. KITLV)

8. Foto dari dekade 1880-an yang menunjukkan persiapan sebelum arak-arakan Yuanxiao Jie atau festival lampion di Makassar. Diadakan bersamaan dengan Cap Go Meh

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSalah satu arak-arakan untuk Festival Yuanxiao atau festival lampion di Kota Makassar pada dekade 1880-an. Dipotret oleh Walter Bentley Woodbury dan James Page. (Dok. KITLV)

9. Berdasarkan keterangan foto, bangunan dua tingkat di sebelah kiri adalah studio milik fotografer Wan Seng di Tempelstraat, kini menjadi Jalan Sulawesi. Studio tersebut menjadi langganan penduduk Makassar waktu itu

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluFoto suasana kawasan Pecinan di Kota Makassar, antara tahun 1900 hingga 1920. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

Baca Juga: Sejarah Awal Tionghoa di Makassar, Perdagangan dan Sebutan Sanggalea

10. Komunitas Tionghoa di Makassar masih menunjukkan koneksi dengan kampung halaman. Dalam foto tahun 1927 ini, salah satu caranya dengan mengibarkan bendera Partai Kuomintang yang saat itu masih berkuasa di China

[FOTO] Kehidupan Komunitas Tionghoa di Kota Makassar 100 Tahun LaluSuasana kawasan Pecinan di Kota Makassar saat menyambut kunjungan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda A.C.D. de Graeff pada tahun 1927. (Dok. KITLV)

Foto-foto ini tak cuma menyajikan kehidupan sehari-hari warga Tionghoa di Makassar satu abad lalu. Juga menjadi bukti bahwa mereka turut menjadi bagian dari perkembangan kota, menyaksikan dan bahkan mengalami berbagai peristiwa dalam sejarah Makassar.

Baca Juga: Riwayat Akulturasi dan Asimilasi Masyarakat Tionghoa di Sulsel

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya