Asal Muasal Nama Bulukumba, Kabupaten dengan Pantai Eksotis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Masih sedikit yang tahu bahwa nama "Bulukumba" sejatinya adalah pelafalan versi mudah dari kata "Bulu'kumupa" yang lebih dulu dikenal masyarakat setempat.
Dalam sebuah laporan terbitan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan tahun 1983, dijelaskan bahwa nama "Bulu'kumupa" berasal dari dua kata bahasa Bugis. "Bulu'" berarti gunung, sedang tiga suku kata terakhir bermakna kepemilikan.
Bertepatan dengan Hari Jadi ke-62 Kabupaten Bulukumba pada Jumat ini (4/2/2022), IDN Times mengajak pembaca mengenal lebih dalam daerah yang dikenal dengan wisata pantai eksotis tersebut.
Baca Juga: Mengenal Kapal Pinisi, Warisan Budaya dari Sulawesi Selatan
1. "Bulu'kumupa" dipercaya sebagai versi awal nama "Bulukumba"
Jadi, "Bulu'kumupa" berarti "masih gunung milik saya" atau "tetap gunung milik saya." Sebuah legenda di masyarakat Bulukumba menyebut bahwa kata tersebut tercetus pada abad ke-17, semasa Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone (dua poros kekuatan di Sulsel saat itu) terlibat konfrontasi. Tapi, tidak ada rincian apakah ini peristiwa Musu' Selleng (Perang Pengislaman) 1607-1611 atau Perang Makassar 1666-1669.
Suatu ketika, utusan Sombayya (Raja Gowa) dan Arumpone (Penguasa Bone) bertemu di daerah pesisir pantai bernama Tanah Kongkong (kini bagian dari Kecamatan Ujung Bulu). Mereka membawa mandat berunding menetapkan batas wilayah kerajaan masing-masing.
2. Berasal dari proses perundingan batas wilayah Kerajaan Gowa dan Bone
Utusan Sombayya Gowa menarik batas dari daerah Kindang di kaki/lereng bukit (Bangkeng Buki') Gunung Lompobattang ke arah pesisir Timur, melewati kawasan Tanete. Sedangkan utusan Arumpone bersikukuh daerah Bangkeng Buki' ke pantai Selatan masuk dalam wilayah Kerajaan Bone.
Saat itu, kedua utusan dipercaya kompak mengucap "Bulu'kumupa." Meski folklor tersebut tak menyebutkan akhir dari proses perundingan perbatasan Gowa-Bone, banyak pihak merujuknya sebagai asal muasal nama "Bulukumba", yang ternyata hasil dari perubahan cara pengucapan.
3. Bulukumba resmi menjadi kabupaten pada 4 Juli 1959
Sempat berstatus Onderafdeling (kawedanan) pada masa kolonial Hindia-Belanda, Bulukumba dinyatakan sebagai kabupaten berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi. UU tersebut ditetapkan pada 4 Juli 1959 oleh Menteri Kehakiman Gustaaf Adolf Maengkom.
Dan berdasarkan seminar pada 28 Maret 1994 dengan narasumber sejarawan mendiang Prof. Mattulada, 4 Februari 1960 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Bulukumba. Dipiihnya tanggal tersebut lantaran saat itu DPRD Kabupaten Bulukumba menetapkan lambang daerah.
Baca Juga: Eksotisnya Panorama Laut dari Tebing Apparalang Bulukumba