ilustrasi operasi bedah (pexels.com/CARLOSCRUZ ARTEGRAFIA)
Bayangkan jika kita melihat seorang pasien yang tidak sadar dengan alat tajam yang tertancap di matanya. Ini adalah metode pengobatan untuk beberapa pasien dengan gangguan mental di masa awal abad ke-20. Prosedur ini dikenal sebagai lobotomi transorbital dan diperkenalkan oleh Walter Freeman, seorang direktur rumah sakit jiwa. Freeman percaya bahwa gangguan mental berasal dari otak.
Pada awalnya, ia menemukan metode yang melibatkan pengeboran tengkorak dan pemutusan lobus frontal. Ide ini terinspirasi dari teknik yang digunakan oleh ahli saraf asal Portugal, Egas Moniz. Namun, cara yang ditemukan Freeman lebih cepat dan mudah, sehingga segera menjadi populer. Sayangnya, prosedur ini sangat berisiko dan sering kali menyebabkan pasien menjadi idiot, bahkan menyebabkan kematian hampir 500 orang.
Seiring berjalannya waktu, penelitian jangka panjang mulai menunjukkan kelemahan dari teknik lobotomi yang diterapkan oleh Freeman ini. Penemuan obat antipsikotik pertama juga terjadi pada masa yang sama, yang akhirnya menggantikan prosedur yang kejam ini. Hingga kini, metode lobotomi dianggap sebagai salah satu prosedur bedah paling brutal dalam sejarah dunia medis.
Sejarah pengobatan tersebut menunjukkan bahwa manusia telah menggunakan berbagai metode yang aneh dan berisiko untuk mengatasi penyakit, yang sering kali menimbulkan bahaya. Untungnya, umat manusia dapat belajar dari praktik masa lalu dan memilih cara yang lebih aman serta efektif dalam menjaga kesehatan.
Sumber referensi:
https://www.ba-bamail.com/baba-recommends/these-outright-crazy-medical-practices-actually-existed/
https://tidsskriftet.no/en/2022/12/essay/lessons-be-learnt-history-lobotomy
https://www.sciencemuseum.org.uk/objects-and-stories/medicine/iron-lung