Burung hering raja tersebar di Amerika Selatan dan Tengah. Mereka merupakan pemakan bangkai terbesar di wilayahnya, lho. Panjang tubuhnya kisaran 67-81 cm dengan berat 2.7-4.5 kg. Lebar kepakan sayapnya bisa mencapai 1.2-2 meter! Tidak heran mengapa mereka terlihat begitu mendominasi.
Hering raja berada dalam famili Cathartidae dan memiliki nama ilmiah Sarcoramphus papa. Gaya hidup hering raja cukup unik. Jangan lewatkan fakta-fakta berikut untuk kenalan dengan mereka lebih jauh lagi.
Hering raja berada di bagian selatan Meksiko dan sepanjang Amerika Selatan dan Tengah hingga bagian utara Argentina. Mereka sering mengunjungi hutan tropis lembab, tapi terkadang terlihat di area terbuka seperti sabana dan padang rumput. Animalia menginformasikan bahwa hering raja lebih menyukai hutan yang tidak terganggu dan dihuni oleh mamalia besar. Kamu mungkin juga menemuinya di dekat rawa atau rawa di hutan.
Hering raja memiliki warna yang cerah, akan tetapi bagian kepala dan lehernya itu botak. Sama seperti kebanyakan burung nasar, itu untuk membantu hering raja tetap bersih dan memastikan tidak ada sisa bakteri dari hewan yang melekat padanya. Adaptasi tersebut membantunya menekan penyebaran penyakit saat membusuk di bulu, jelas National Geographic.
Hering raja bisa membuat berbagai suara dan bahkan siulan saat mereka masih muda. Akan tetapi, kemampuannya tersebut hilang saat usianya sudah dewasa. Hering raja dewasa tidak memiliki 'kotak suara' di dalam syrinx sehingga mereka tidak mempu menghasilkan suara tanpa benang vokal.
Melansir Avian Report, hering raja dewasa masih menguak dan menghentikan paruhnya untuk membuat suara ketika mereka menunjukkan agresi pada yang lain. Itu juga adalah reaksi yang sama ketika para ilmuwan mendekati sarangnya.
Hering raja akan buang air besar di kakinya sendiri, lho. Para ahli ilmu burung menjelaskan bahwa ada dua kemungkinan mengapa mereka melakukannya. Pertama, hering raja menggunakan kotorannya untuk mendinginkan diri. Untuk mengubah cairan menjadi gas, molekul air akan menyerap energi panas. Ketika cairan kotoran kental menguap dan mengering, itu bisa menyerap panas dari kaki hering raja.
Kedua, hering raja mungkin menggunakan kotorannya sebagai antiseptik. Cairan pencernaan di dalam perutnya membunuh bakteri merusak. Karenanya, kotoran hering raja juga mengandung jejak cairan pencernaan yang bisa digunakan sebagai antibakteri. Itu bisa membuatnya tetap bersih dari bakteri saat berjalan di atas bangkai yang membusuk.
Hering raja mempunyai penglihatan yang sangat baik. Mereka bergantung pada indera tersebut untuk mengawasi burung nasar lain yang telah menemukan bangkai. Ketika hering raja menyaksikan burung pemakan bangkai lainnya telah menemukan makanan, mereka akan meluncur dari langit dan mendorong yang lainnya, dilansir Rainforest Alliance.
Hering raja memiliki daging oranye yang berada di dekat paruhnya. Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, itu diduga berguna dalam ritual pendekatan. Daging yang lebih besar dan berwarna cerah bisa mengirimkan sinyal penting mengenai kesehatan hering raja pada calon pasangannya.
Hering raja tersebar di area selatan Meksiko hingga Argentia. Beberapa orang berpendapat bahwa nama hering raja berasal dari legenda Maya kuno yang mengatakan bahwa spesies hering ini adalah raja atau tuan yang membawa pesan antara manusia dan dewa. Bagaimana menurutmu?
Jika kamu mengabaikan fakta bahwa hering raja adalah pemakan bangkai, maka burung satu ini cukup romantis. Sistem perkawinannya adalah monogami, mereka berpasangan seumur hidup. Musim kawin biasanya terjadi di musim kemarau.
Hering raja sebenarnya cukup penyendiri dan tidak berkumpul dalam koloni besar untuk bersarang. Mereka lebih memilih membangun sarangnya sendiri. Telur yang dihasilkan betina akan dierami selama 55-58 hari.
Hering raja tampak memukau dengan penampilannnya. Tak heran mengapa meraka merupakan pemakan bangkai paling dominan di wilayahnya. Dari semua fakta sebelumnya, mana yang paling menarik menurutmu?