Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bicara (pexels.com/Liliana Drew)
ilustrasi bicara (pexels.com/Liliana Drew)

Bahasa tubuh sering kali berbicara lebih banyak daripada kata-kata yang kita ucapkan. Menurut Dr. Travis Bradberry, penulis ‘Emotional Intelligence 2.0’, bahasa tubuh dan isyarat non verbal seseorang bisa menjadi cerminan dari kepribadian dan sikap yang dimilikinya. Bahkan tanpa disadari, gerakan kecil yang dilakukan bisa menjadi red flag yang menunjukkan tabiat buruk seseorang.

Nah, kali ini kita akan membahas tujuh bahasa tubuh sederhana yang bisa mengungkap tabiat buruk seseorang yang dikutip dari Your Tango. Dengan mengenali tanda-tanda ini, kamu bisa lebih peka dalam menilai karakter orang di sekitarmu. Yuk, simak!

1. Sering menyela pembicaraan

ilustrasi bicara (pexels.com/Jack Sparrow)

Menyela orang lain saat mereka berbicara adalah salah satu tanda bahwa seseorang kurang menghargai lawan bicaranya. Menurut Marty Nemko, seorang pelatih pribadi, kebiasaan ini bisa merusak interaksi sosial dan membuat orang merasa gak didengarkan.

Orang yang sering menyela biasanya lebih fokus pada pendapatnya sendiri daripada mendengarkan orang lain. Meskipun ada pengecualian, seperti orang dengan ADHD yang mungkin menyela karena hiperaktif, kebiasaan ini tetap bisa menjadi indikator bahwa seseorang kurang peduli dengan perasaan orang lain.

2. Menyandar ke belakang saat berbicara

ilustrasi bicara (pexels.com/Jopwell)

Posisi tubuh seperti menyandar ke belakang saat berbicara bisa menunjukkan ketidaktertarikan atau ketidakpedulian. Gerakan ini mungkin gak selalu disengaja, tapi dampaknya bisa membuat lawan bicara merasa kurang dihargai.

Ketika bahasa tubuhmu gak selaras dengan kata-kata, orang lain bisa merasa gak didukung atau didengarkan. Jadi, apabila seseorang sering melakukan ini, bisa jadi mereka kurang tertarik dengan apa yang kamu katakan.

3. Menghindari kontak mata

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Kaboompics.com)

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin, orang yang sulit menjaga kontak mata sering dianggap kurang cerdas atau kompeten. Kontak mata adalah cara sederhana untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan dan peduli.

Ahli dari Michigan State University menyarankan bahwa menjaga kontak mata setidaknya 50% selama percakapan sudah cukup untuk membuat lawan bicaramu merasa dihargai. Jika seseorang sering menghindari kontak mata, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka gak sepenuhnya terlibat dalam percakapan.

4. Menginvasi ruang pribadi orang lain

ilustrasi diskusi (pexels.com/RDNE Stock project)

Setiap orang memiliki batasan ruang pribadi yang perlu dihormati. Menginvasi ruang pribadi seseorang, seperti berdiri terlalu dekat saat berbicara, bisa membuat orang lain merasa gak nyaman.

Orang yang sering melanggar batasan ini biasanya lebih peduli pada diri sendiri daripada perasaan orang lain. Meskipun ada pengecualian, seperti dalam situasi tertentu yang tidak memungkinkan menjaga jarak, kebiasaan ini bisa menjadi indikator bahwa seseorang kurang peka terhadap kebutuhan orang lain.

5. Mengecek ponsel saat orang lain berbicara

ilustrasi pasangan senyum lihat ponsel (pexels.com/Budgeron Bach)

Mengalihkan perhatian ke ponsel saat seseorang sedang berbicara adalah tanda kurangnya rasa hormat yang sangat jelas. Diane Ackerman, penulis ‘A Natural History of the Senses’, menjelaskan bahwa mata memainkan peran penting dalam komunikasi.

Ketika kamu lebih fokus pada ponsel daripada lawan bicara, kamu secara gak langsung mengirim pesan bahwa mereka gak penting. Kebiasaan ini bisa merusak hubungan dan membuat orang lain merasa diabaikan.

6. Memutar mata

ilustrasi bicara (pexels.com/RDNE Stock project)

Memutar mata saat orang lain berbicara adalah gerakan yang sangat gak sopan. Ini menunjukkan kurangnya rasa tertarik dan bisa membuat lawan bicara merasa gak dihargai.

Orang yang baik hati biasanya akan mencoba menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan penuh empati. Sebaliknya, orang yang sering memutar mata mungkin lebih tertarik untuk menunjukkan superioritas mereka daripada mendengarkan orang lain.

7. Sering lupa nama orang lain

ilustrasi lupa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mengingat nama seseorang adalah cara sederhana untuk membuat mereka merasa dihargai. Menurut para ahli dari The Social Skills Center, lupa nama orang lain bisa menjadi tanda bahwa seseorang kurang peduli atau gak tertarik untuk membangun hubungan yang baik.

Jika seseorang sering lupa namamu, ini bisa menjadi indikator bahwa mereka gak benar-benar terlibat dalam interaksi sosial. Padahal, mengingat nama adalah langkah kecil yang bisa membuat perbedaan besar dalam hubungan.

Bahasa tubuh memang bisa menjadi cerminan dari kepribadian seseorang. Dengan memperhatikan gerakan-gerakan kecil seperti yang disebutkan di atas, kamu bisa lebih mudah mengenali tabiat buruk seseorang. Ingat, komunikasi yang baik bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang bagaimana kita menyampaikan pesan melalui bahasa tubuh.

Jadi mulai sekarang, coba perhatikan bahasa tubuhmu sendiri dan orang di sekitarmu. Siapa tahu, kamu bisa menghindari orang-orang dengan tabiat buruk atau bahkan memperbaiki kebiasaanmu sendiri!

Editorial Team

EditorL A L A .