Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Penyesalan Saat Kamu Berusaha Mengubah Orang Lain, Hargai Perbedaan!

Ilustrasi wanita sedang ngobrol dengan teman (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Kesal saat berusaha mengubah orang lain dan malah bikin kecewa sendiri
  • Lebih baik coba memahami sudut pandang orang lain daripada memaksa
  • Fokus pada perkembangan diri sendiri, terima perbedaan dengan hati terbuka

Pernah nggak sih kamu merasa sebal waktu berusaha ngerubah orang lain, tapi malah bikin nyesel sendiri? Kadang-kadang, kita pengen banget orang lain sesuai sama yang kita harapin, tapi justru bikin ribet dan malah bikin kita mikir, "Hah, kenapa gini ya?" Momen-momen kaya gini sering bikin kita belajar banyak soal batas-batas nyoba ngubah orang dan rumitnya urusan pribadi.

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas enam hal yang sering banget bikin nyesel waktu kita ngotot buat gantiin orang lain, dan gimana caranya kita bisa belajar dari situ buat bangun hubungan yang lebih baik dan lebih nyambung. Yuk, ngulik lebih dalam soal hubungan manusia yang nggak pernah selesai belajar!

1. Memaksakan pandangan atau nilai-nilai pribadi

Ilustrasi berdebat dengan teman (freepik.com/Drazen Zigic)

Pernah nggak sih kamu ngerasa kesel banget waktu usaha keras kamu buat ngubah pikiran atau cara pandang orang lain malah gagal total? Kadang kita terlalu keras kepala pengen orang lain berpikir kayak kita atau ngikutin nilai-nilai yang kita pegang. Tapi, nyatanya, maksa-maksa gitu malah bisa bikin nyesel.

Lebih baik daripada maksa-maksa, coba deh untuk mengerti sudut pandang mereka dan kasih ruang buat perbedaan pendapat. Setiap orang punya jalan hidup dan nilai-nilai masing-masing, dan penting banget buat ngasih mereka kebebasan untuk memilih. Daripada mengubah orang lain, mending kamu fokus ke perkembangan diri sendiri, dan belajar untuk terima perbedaan dengan hati terbuka.

2. Menyia-nyiakan waktu dan energi yang berharga

Ilustrasi adik dan kakak ngobrol bersama (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Merasa capek dan frustasi karena terlalu keras berusaha merubah cara orang lain berpikir atau bertindak? Rasanya kayak waktu dan tenaga yang kamu habisin buat hal itu jadi sia-sia, kan? Kadang, kita terlalu terfokus pada upaya mengubah orang lain sampai-sampai lupa untuk fokus sama diri sendiri atau bahkan melewatkan hal-hal lain yang lebih penting dalam hidup.

Daripada mikirin cara buat ubah orang lain, mendingan fokus ke hal-hal yang kamu bisa kendaliin, kayak gimana cara kamu bereaksi sama situasi atau gimana cara kamu bisa tumbuh jadi pribadi yang lebih baik. Bukan cuma hemat waktu dan tenaga, tapi juga bisa buka peluang buat kamu berkembang lebih positif.

3. Merasa kecewa karena ekspektasi yang tidak terpenuhi

Ilustrasi wanita memandang teman (freepik.com/freepik)

Kadang-kadang, kita suka pengen banget ngubah orang biar sesuai yang kita mau, tapi seringnya malah bikin kecewa sendiri. Nggak enak kan rasanya, karena kita jadi ngabisin waktu dan tenaga cuma buat kontrol orang lain. Menerima orang lain apa adanya tuh nggak cuma bikin hati lebih tentram, tapi juga bisa bikin hubungan jadi lebih alami dan asyik.

Dan ya, mungkin ada saatnya kita harus ubah perspektif. Alih-alih ngarepin orang lain bakal berubah, lebih baik kita fokus sama yang bisa kita kontrol dan tingkatin dari diri sendiri. Dengan cara ini, nggak cuma mengurangi kekecewaan, tapi juga bikin hidup jadi lebih bermakna dan puas buat kamu sendiri.

4. Menyebabkan ketegangan dan konflik dalam hubungan

Ilustrasi wanita sedang berdebat (freepik.com/freepik)

Nih, itu sering banget terjadi. Kadang kita lupa, setiap orang tuh punya kepribadian dan pandangan hidup masing-masing. Saat kita maksa mereka buat sesuai ekspektasi kita sendiri, bisa-bisa malah bikin mereka merasa dikecilin atau nggak diterima. Sebaliknya, kalau kita bisa terima dan hargai mereka apa adanya, hubungan kita bakal jadi lebih harmonis dan lebih nyaman.

Lagi pula, upaya keras buat ngubah orang lain seringkali cuma bikin stres tambah tinggi. Lebih baik fokus ke hal-hal positif yang bisa kita bangun bersama, daripada fokus ke kekurangan atau perbedaan yang mau kita ubah. Dengan saling support dan saling terima, hubungan kita bisa jadi lebih solid dan lebih bahagia.

5. Mengabaikan diri sendiri dan kebutuhan pribadi

Ilustrasi orang stres (freepik.com/rawpixel.com)

Pernah nggak kamu merasa kalau kadang-kadang kita terlalu fokus ngejar orang lain untuk berubah sesuai yang kita mau, sampai-sampai kita lupa sama diri sendiri? Nah, itu bisa jadi bumerang, lho. Pasalnya, saat kamu terlalu sibuk mikirin gimana cara buat orang lain jadi seperti yang kamu harapkan, kamu bisa aja ngabaikan kebutuhan dan keinginanmu sendiri.

Hasilnya, bisa bikin nyesek di kemudian hari. Mungkin aja, saking sibuknya kita ngejar perubahan di orang lain, kita malah lupa diri dan nggak kebagian waktu buat tumbuh dan berkembang sendiri. Pas kita terlalu sibuk pengin ngubah orang lain, kadang kita juga bisa kehilangan rasa hormat sama keunikan mereka.

6. Kehilangan fokus pada perkembangan diri sendiri

Ilustrasi pria stres di tempat kerja (freepik.com/freepik)

Nggak jarang, usaha keras kamu buat ngerubah orang lain malah bikin kamu nyesel di kemudian hari. Tau nggak, setiap orang punya perjalanan hidupnya sendiri, dan kadang kita harus belajar buat terima dan dukung mereka apa adanya. Bisa jadi, energi dan waktu yang kamu pake buat maksa orang lain malah lebih baik kalo kamu pake buat membangun dan berkembangin diri sendiri.

Selain itu, kalo terlalu fokus ke orang lain, kamu bisa melewatkan kesempatan buat belajar dari mereka atau ngeliatin diri sendiri lebih baik lagi. Jangan biarin obsesi buat kontrol atau pengaruhin orang lain ngehalangin kemajuan dirimu sendiri. Lebih baik fokus buat jadi versi terbaik dari diri sendiri. Dengan begitu, kamu bisa dapetin kepuasan yang lebih besar dari perkembangan pribadi yang emang bener-bener penting buat kamu.

Mencoba mengubah orang lain kadang bikin kita mikir, ya kan? Kadang-kadang, itu malah bisa bikin kita ngerasa kayak ada penyesalan gitu. Tapi, dari semua itu, kita belajar bahwa ngasih ruang buat orang lain jadi seperti diri mereka sendiri, itu yang penting. Karena dalam hubungan, terima dan hargai orang lain apa adanya, itu yang bikin kita bisa lebih dekat dan saling mengerti. Semoga dari pengalaman ini, kita jadi bisa tumbuh jadi orang yang lebih bijak dan penuh pengertian, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us