5 Teknik Berpikir Cepat agar Tak Terjebak Decision Paralysis

Kamu dihadapkan pada banyak pilihan, tapi malah jadi bingung sendiri sampai akhirnya gak bisa mutusin apa-apa? Nah, ini namanya decision paralysis! Kondisi ini bikin otak kita stuck karena terlalu banyak informasi yang harus diproses. Ujung-ujungnya, malah gak jadi ambil keputusan sama sekali atau justru ambil pilihan asal-asalan yang bisa bikin nyesel di kemudian hari.
Masalahnya, dalam hidup ini, kita sering banget harus ngambil keputusan, dari yang kecil kayak milih menu makan siang, sampai yang besar kayak menentukan karier atau pasangan hidup. Kalau setiap kali kita stuck, bisa-bisa hidup gak jalan ke mana-mana. Jadi, biar gak kejebak decision paralysis, yuk coba lima teknik berpikir cepat berikut ini!
1. Terapkan rule of 2 minutes
Kadang, kita terlalu lama mikirin sesuatu yang sebenarnya bisa diputuskan dalam waktu singkat. Nah, coba terapkan aturan dua menit! Kalau keputusan itu gak menyangkut hal yang bakal berdampak besar dalam jangka panjang, jangan buang waktu lebih dari dua menit buat mikir.
Teknik ini membantu otak kita buat tetap gesit dalam mengambil keputusan. Kalau semua hal kecil harus dipertimbangkan berjam-jam, energi mental kita bakal habis sebelum sampai ke keputusan yang lebih penting. Jadi, biasakan untuk bertanya ke diri sendiri, "Ini penting banget gak, sih? Kalau enggak, putuskan sekarang juga!"
2. Gunakan the power of three
Terlalu banyak pilihan justru bikin otak makin bingung. Solusinya? Gunakan metode The Power of Three! Batasi opsi yang kamu pertimbangkan menjadi tiga pilihan terbaik, lalu fokus membandingkan di antara mereka.
Misalnya, kalau kamu mau beli HP baru, daripada membandingkan 10 model sekaligus, cukup pilih tiga yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan begitu, kamu gak akan overwhelmed dan bisa lebih cepat menentukan pilihan. Intinya, makin sedikit opsi, makin gampang buat milih!
3. Percayai insting pertama (first instinct bias)
Pernah gak kamu punya firasat tentang sesuatu, tapi malah ragu-ragu, lalu akhirnya menyesal karena ternyata firasat pertama itu benar? Itu karena otak kita sebenarnya sudah terbiasa mengambil keputusan berdasarkan pengalaman dan intuisi.
Nah, dalam banyak kasus, keputusan pertama yang muncul di kepala biasanya adalah yang paling tepat. Makanya, jangan terlalu overthinking! Kalau keputusan itu gak menyangkut hidup dan mati, percayalah sama insting pertama kamu. Semakin sering melatih intuisi, semakin tajam naluri pengambilan keputusanmu.
4. Gunakan metode reverse thinking
Kalau masih susah menentukan pilihan, coba pikirkan dari sudut pandang yang terbalik. Metode ini disebut reverse thinking, alih-alih bertanya "Apa yang harus aku pilih?", coba tanyakan "Apa yang sebaiknya aku hindari?"
Teknik ini efektif buat mempersempit pilihan dan menghindari keputusan yang buruk. Misalnya, kalau kamu bingung memilih pekerjaan, pikirkan dulu apa saja yang pasti gak mau kamu hadapi, seperti jam kerja yang terlalu panjang atau lingkungan kerja yang toxic. Dengan cara ini, kamu bisa menyaring opsi lebih cepat dan menghindari keputusan yang bakal kamu sesali.
5. Terapkan pre-mortem strategy
Sebelum benar-benar mengambil keputusan, coba bayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi kalau kamu memilih opsi tersebut. Ini disebut pre-mortem strategy, yang membantu kita mengidentifikasi risiko sebelum mengambil keputusan.
Dengan cara ini, kamu bisa menimbang apakah risiko itu masih bisa diterima atau justru harus dihindari. Teknik ini bikin kita lebih percaya diri dalam memilih karena sudah mempertimbangkan kemungkinan terburuk. Jadi, kalaupun nantinya ada masalah, kamu gak bakal kaget karena udah siap dengan solusinya!
Mengambil keputusan memang gak selalu mudah, tapi kalau terus-menerus terjebak dalam decision paralysis, hidup bisa terasa macet di tempat. Dengan menerapkan teknik berpikir cepat ini, kamu bisa melatih otak buat lebih gesit dan efektif dalam menghadapi pilihan. Jadi, mulai sekarang, stop overthinking dan biasakan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat!