Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tidur di samping HP (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi tidur di samping HP (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Istirahat sering kali dianggap sebagai aktivitas pasif yang bisa dilakukan kapan saja tanpa aturan yang jelas. Padahal, cara kita beristirahat sangat menentukan kualitas kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang. Tanpa istirahat yang benar, tubuh hanya berhenti bergerak, tetapi tidak benar-benar pulih dari kelelahan.

Banyak orang merasa sudah cukup istirahat hanya karena sempat tidur atau rebahan sebentar. Kenyataannya, tidur lama tidak selalu sebanding dengan istirahat yang berkualitas. Oleh karena itu, memahami cara beristirahat dengan benar menjadi salah satu kunci penting untuk menjaga produktivitas dan keseimbangan hidup.

1. Prioritaskan kualitas tidur

ilustrasi tidur malam (pexels.com/cottonbro studio)

Tidur bukan sekadar memejamkan mata selama beberapa jam, tetapi proses pemulihan utama bagi tubuh. Kualitas tidur dipengaruhi oleh waktu tidur yang konsisten, suasana kamar yang nyaman, serta kondisi pikiran yang tenang. Jika kualitas tidur terjaga, tubuh akan terasa lebih segar meskipun durasinya tidak terlalu panjang.

Banyak orang tidur larut karena alasan pekerjaan atau hiburan tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi kesehatan. Padahal, tidur terlalu malam secara terus-menerus dapat mengganggu rutinitas tidur dan menurunkan daya tahan tubuh. Dengan membiasakan tidur teratur, proses istirahat akan berjalan lebih optimal dan manfaatnya terasa hingga keesokan hari.

2. Beri jeda di sela aktivitas

ilustrasi istirahat (pexels.com/Mike Jones)

Aktivitas yang dilakukan tanpa jeda justru membuat tubuh dan pikiran semakin cepat lelah. Jeda singkat di tengah pekerjaan membantu otak untuk memproses ulang informasi dan menurunkan tingkat stres. Istirahat ringan seperti berdiri sejenak atau mengatur napas dapat memberi efek yang cukup signifikan.

Tidak sedikit orang merasa bersalah saat berhenti sejenak dari aktivitasnya. Pola pikir ini justru membuat tubuh dipaksa bekerja di luar batas kemampuannya. Dengan memberi jeda yang tepat, produktivitas bisa tetap terjaga tanpa harus mengorbankan kesehatan.

3. Batasi paparan gawai sebelum istirahat

ilustrasi begadang main HP (pexels.com/cottonbro studio)

Gadget sering kali menjadi pengganggu utama saat seseorang ingin benar-benar beristirahat. Cahaya dari layar dapat menghambat produksi hormon yang berfungsi mengatur rasa kantuk. Akibatnya, tubuh merasa lelah, tetapi pikiran tetap terjaga.

Kebiasaan bermain gawai sebelum tidur juga membuat otak terus bekerja menerima rangsangan. Hal ini membuat proses relaksasi menjadi kurang maksimal meskipun tubuh sudah berada di atas tempat tidur. Mengurangi penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur dapat membantu tubuh memasuki fase istirahat yang lebih dalam.

4. Pahami sinyal lelah dari tubuh

ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tubuh selalu memberi sinyal ketika sudah mencapai batas kemampuan. Rasa mengantuk, sulit fokus, atau emosi yang mudah berubah merupakan beberapa tanda bahwa tubuh membutuhkan istirahat. Mengabaikan sinyal tersebut hanya akan memperbesar risiko gangguan kesehatan.

Sebagian orang terbiasa memaksakan diri demi tuntutan pekerjaan atau target pribadi. Sikap ini mungkin terasa produktif dalam jangka pendek, tetapi berbahaya jika dilakukan terus-menerus. Dengan lebih peka terhadap sinyal tubuh, kita bisa menentukan waktu istirahat yang tepat sebelum kelelahan berubah menjadi masalah serius.

5. Seimbangkan istirahat dengan aktivitas santai

ilustrasi mendengarkan musik (pexels.com/Kindel Media)

Istirahat tidak selalu berarti tidur atau diam tanpa melakukan apa pun. Aktivitas santai seperti membaca, berjalan santai, atau mendengarkan musik juga dapat menjadi bentuk istirahat yang menenangkan. Kegiatan ini membantu pikiran kembali rileks setelah menghadapi tekanan sehari-hari.

Banyak orang merasa bersalah saat menikmati waktu santai karena dianggap tidak produktif. Padahal, aktivitas ringan yang menyenangkan justru dapat mengisi ulang energi mental. Dengan keseimbangan yang baik, tubuh dan pikiran bisa kembali siap menghadapi rutinitas berikutnya.

Istirahat yang benar bukan tentang berapa lama kita berhenti beraktivitas, melainkan bagaimana kita memberi kesempatan tubuh untuk pulih secara menyeluruh. Dengan menerapkan cara beristirahat yang tepat, kualitas hidup dapat meningkat secara perlahan namun konsisten. Mulailah memperbaiki pola istirahat dari sekarang agar tubuh tetap sehat, pikiran lebih jernih, dan aktivitas sehari-hari terasa lebih ringan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team