Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sedih (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi sedih (pexels.com/Liza Summer)

Intinya sih...

  • Lingkungan yang gemar membandingkan diri dengan orang lain membuat rasa percaya diri mudah terbentuk, menciptakan luka psikologis yang terbawa hingga dewasa.

  • Kegagalan yang belum bisa diterima atau pengalaman pernah dihina oleh orang lain bisa sangat memengaruhi rasa percaya diri, sehingga rasa percaya diri terus menurun.

  • Pola pikir perfeksionis tanpa ruang untuk belajar dan berkembang secara alami membuat seseorang meragukan kemampuannya sendiri dan enggan mencoba lagi.

Rasa percaya diri bukan sesuatu yang muncul begitu saja, melainkan hasil dari pengalaman, pola pikir, dan perlakuan yang diterima seseorang sepanjang hidupnya. Ketika seseorang mengalami banyak keraguan terhadap diri sendiri, itu seringkali bukan karena kurangnya kemampuan, tapi karena ada luka yang belum disembuhkan atau kebiasaan berpikir yang terus memperlemah keyakinan diri. Rasa tidak percaya diri yang dibiarkan terus-menerus bisa menjadi hambatan besar dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial, pekerjaan, hingga pengambilan keputusan.

Tanpa disadari, banyak faktor kecil yang bisa memperparah rasa tidak percaya diri. Entah karena pengalaman masa lalu yang menyakitkan, tekanan lingkungan, atau sikap membandingkan diri secara berlebihan, semuanya bisa membentuk pandangan negatif terhadap diri sendiri. Jika tidak disadari sejak dini, kondisi ini bisa semakin dalam dan sulit diatasi. Berikut lima penyebab yang umum membuat seseorang terus-menerus kehilangan kepercayaan diri.

Editorial Team