Buku First They Erases our Name: A Rohingnya Speaks (goodreads.com/First They Erases our Name: A Rohingnya Speaks)
"The Rohingnya do not have a written history. Our story could be told through the number of deaths, or the number of rufegeer, if only someone were counting."
Lalu, ada buku. Berjudul First They Erases our Name: A Rohingnya Speaks yang mengharu biru dan terbit tahun 2018 silam. Novel yang memiliki tebal 256 halaman ini menceritakan tentang etnis Rohingnya yang pemimpin negara tersebut mendeklarasikan bahwa Rohingnya tidak termasuk etnis asli Myanmar. Kamu dapat merasakan kesedihan, ketegaran dalam menghadapi segala tekanan walau dunia diam tak membantu.
Mengambil kisah tentang Habiburrahman, yang lahir di Burma dan menyandang etnis Muslim Rohingnya. Namun, pada tahun 2016, pemerintah gencar menyingkirkan etnis tersebut hingga beribu orang mengungsi ke negara tetanggam. Lewat buku ini, kita akan melihat perjuangan Habiburahman dan yang lainnya dalam bertahan hidup di negara yang memusihinya dan kesukaran mereka hidup di negara asing. Dijamin bikin sedih, deh.
Jangan berharap dapat meninggalkan kesan happy ending pada lima novel di atas. Malahan kamu akan merasakan haru biru, kesedihan, ketegangan, hingga kemarahan. Semoga dengan kita membaca kisahnya, membuat kIta lebih empati dan mengutuk apapun penjajahan di dunia ini seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.