Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Burung maleo (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)
Burung maleo (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)

Burung Maleo mungkin belum sepopuler komodo atau cendrawasih, tapi spesies ini punya segudang keunikan yang bikin siapa pun terkesima. Dari cara bertelur, cara hidup, sampai urusan cinta, semua terasa seperti kisah dari dunia burung yang penuh pesona. Apalagi, burung ini cuma bisa ditemukan di Sulawesi dan beberapa pulau kecil sekitarnya.

Pada artikel ini, lima fakta menarik tentang burung Maleo (Macrocephalon maleo), burung eksotis yang bukan cuma cantik, tapi juga punya gaya hidup yang benar-benar tidak biasa. Siap-siap takjub sama telur raksasanya, metode inkubasinya yang unik, hingga kisah cintanya yang penuh kesetiaan. Simak terus, yuk!

1. Endemik di pulau Sulawesi dan pulau sekitarnya

Burung maleo (animalia.bio)

Burung maleo adalah spesies burung yang hanya bisa ditemukan di Sulawesi dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Buton. Ini menjadikannya sebagai satwa endemik yang sangat penting secara ekologis dan budaya. Habitat aslinya meliputi hutan dataran rendah tropis hingga perbukitan, namun uniknya mereka membutuhkan lokasi khusus untuk bertelur.

Mengutip laman edgeofexiatence, burung maleo bersarang secara komunal di area berpasir seperti pantai, tepi sungai, hingga tepi danau. Mereka tidak membangun sarang di pohon atau tanah biasa, melainkan memilih tempat dengan sumber panas alami. Karena keunikannya ini, burung Maleo dianggap sebagai spesies yang sangat khas.

2. Memiliki ukuran telur yang besar

Burung maleo (commons.wikimedia.org/Ariefrahman)

Salah satu ciri dari burung maleo adalah ukuran telurnya yang besar, bahkan lima kali lebih besar dari telur ayam kampung biasa. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Advances in Biological Sciences Research (Vol. 20) oleh Adam Santrio dan timnya, telur ini memiliki berat sekitar 222.13 gram, dengan panjang 10,15 cm dan lebar 6,14 cm.

Saat menetas, anak burung maleo langsung dalam kondisi siap bertahan hidup sendiri. Telur besar ini menjadi strategi bertahan hidup spesies Maleo, yang tidak memberikan perawatan setelah telur ditanam. Jadi, sejak dalam telur, calon anak Maleo sudah dibekali untuk hidup mandiri.

3. Metode inkubasi yang unik

Burung maleo (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)

Alih-alih mengerami telurnya dengan tubuh seperti burung pada umumnya, burung Maleo punya cara unik yang tidak biasa. Mereka memanfaatkan panas alami dari lingkungan untuk menginkubasi telur-telurnya. Dilansir livescience, panas yang digunakan bisa berasal dari radiasi matahari, panas bumi, atau proses pembusukan vegetasi di tanah.

Telur-telur besar itu dikubur dalam lubang yang cukup dalam, bahkan bisa mencapai kedalaman satu meter. Mengutip cepf, suhu tanah tempat mereka bersarang biasanya berkisar antara 32°C sampai 39°C, suhu yang ideal untuk inkubasi alami. Rata-rata, proses ini berlangsung selama 79 hari.

4. Lahir dengan bulu yang lengkap

Anak burung maleo (commons.wikimedia.org/Syaiful Mooduto)

Berbeda dengan banyak jenis burung lainnya, anak burung Maleo lahir dalam kondisi yang sangat matang. Begitu menetas dari telur, mereka sudah memiliki bulu yang lengkap dan tidak terlihat seperti bayi burung pada umumnya yang masih “telanjang” dan lemah.

Hebatnya lagi, mereka bisa langsung menggali pasir untuk keluar dari lubang tempat mereka dikubur. Tak lama setelah muncul ke permukaan, anak Maleo langsung mampu terbang dan mencari makan sendiri. Mereka tidak memerlukan bantuan atau perlindungan dari induknya karena sudah cukup kuat untuk bertahan.

5. Bersifat monogami dan kawin seumur hidup

Burung maleo (commons.wikimedia.org/Ariefrahman)

Burung Maleo dikenal sebagai burung yang setia karena sifat monogaminya. Setelah membentuk pasangan, mereka akan tetap bersama seumur hidup. Jantan dan betina sering terlihat bersama-sama di habitatnya, dan memiliki hubungan yang sangat kuat satu sama lain.

Jantan bahkan akan melindungi pasangannya dari ancaman atau gangguan burung lain yang mencoba mendekat. Jika salah satu pasangan mati, burung yang ditinggalkan akan mengalami masa sendiri yang cukup lama. Uniknya, mereka tidak langsung mencari pengganti.

Burung Maleo bukan hanya burung yang eksotis secara penampilan, tapi juga punya gaya hidup dan strategi reproduksi yang benar-benar unik. Dari ukuran telurnya yang besar, metode inkubasi dengan bantuan alam, sampai anak-anaknya yang langsung bisa bertahan hidup sendiri—semua menunjukkan betapa luar biasanya spesies ini. 

Sumber:

  • https://www.edgeofexistence.org/species/maleo/
  • https://www.atlantis-press.com/proceedings/itaps-21/125972231
  • https://www.livescience.com/28034-rare-birds-born-bronx-zoo.html
  • https://www.cepf.net/stories/endangered-indonesian-bird-feels-heat-reproduce
  • https://indonesia.wcs.org/wildlife/maleo.aspx
  • https://www.thejakartapost.com/longform/2018/08/20/saving-maleo-a-mission-possible.html

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team