5 Fakta Unik Kucing Domestik, Tidak Boleh Dibiarkan Berkeliaran Bebas!

Kucing domestik jadi salah satu hewan peliharaan paling populer dan jadi salah satu mamalia paling terkenal dan mudah dikenali. Penyebarannya juga sangat luas dan ia bisa ditemukan di manapun, mau itu di kota, desa, kebun, sawah, hutan, bahkan pegunungan. Hewan dengan nama ilmiah Felis catus ini juga sangat menggemaskan sehingga banyak orang yang jatuh cinta dan menyukainya.
Namun di balik perawakannya yang imut, rambut lebatnya yang lembut, dan suaranya yang khas ternyata kucing domestik menyimpan beberapa hal gelap dan fakta unik, lho. Bahkan walau kamu seorang pecinta kucing atau pecinta hewan belum tentu kamu tahu tentang fakta-fakta tersebut. Hal-hal gelap dan fakta unik hewan ini tercermin dari kebiasaannya, cara perawatannya, penyebarannya, sampai efeknya terhadap kehidupan manusia. Nah, supaya kamu lebih mengenal kucing domestik kali ini kita akan membahas fakta unik yang ia miliki secara tuntas!
1. Masuk dalam daftar 100 spesies invasif terburuk di dunia

Kucing domestik memang sangat menggemaskan dan jadi salah satu hewan peliharaan paling populer. Namun dibalik hal tersebut ternyata ia juga termasuk hewan invasif yang sangat merugikan, lho. Bahkan saking berbahayanya hewan ini masuk dalam daftar 100 spesies invasif terburuk di dunia, jelas Global Invasive Species Database. Sebagai hewan invasif, kucing domestik sudah menyumbang banyak hal buruk bagi kehidupan manusia dan ekosistem.
Sebagai contoh, kucing domestik mampu membunuh sekitar 1 juta ekor burung setiap tahunnya di Amerika Serikat. Sejak mendarat di Australia pada tahun 1700an kucing domestik juga sudah membunuh jutaan spesies burung, mamalia, reptil, dan amfibi di negara kanguru tersebut. Bahkan tak hanya membunuh satwa lokal, kucing domestik juga bisa menyebarkan penyakit sampai membuat petani dan peternak merugi.
2. Tidak boleh dibiarkan berkeliaran sembarangan

Kalau kamu seorang pecinta kucing mungkin kamu sering membiarkan kucing peliharaanmu berkeliaran atau mencari makan di luar. Banyak orang berpikir kalau kucing domestik peliharaan butuh kebebasan dan tidak boleh dipelihara di dalam rumah atau di kandang seperti hewan lain. Padahal hal tersebut tidak benar dan kucing domestik justru harus dipelihara di kandang atau di rumah. Jika kamu ingin bermain dengan kucing di luar rumah kamu harus mengawasinya dan jangan sampai kucingmu berkeliaran bebas.
Hal ini bukan tanpa alasan karena membiarkan kucing berkeliaran bebas tanpa pengawasan akan membawa dampak buruk. Berbagai sumber menjelaskan kalau kucing domestik yang berkeliaran bebas bisa membunuh, memakan, dan memburu satwa lokal. Kucing yang berkeliaran bebas juga rawan terkena penyakit atau mati karena kecelakaan. Terakhir, jika kamu membiarkan kucingmu berkeliaran maka ada risiko peliharaanmu kabur, menjadi kucing feral, sampai dicuri orang lain.
3. Nenek moyang kucing domestik berasal dari Afrika

Saat ini kucing domestik sangat mudah ditemui dimanapun, namun sebenarnya nenek moyang hewan ini berasal dari Afrika, lho. Nenek moyang kucing domestik adalah Felis silvestris, jelas Smithsonian Magazine. Felis silvestris sendiri masih hidup sampai sekarang dan menghuni wilayah kering seperti savana, padang rumput, dan gurun di wilayah Afrika, Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Jika melihat bukti-bukti yang ada dapat disimpulkan kalau manusia mulai mendomestikasi F. silvestris sekitar 12,000 tahun yang lalu.
Awalnya F. silvestris didomestikasi untuk dijadikan pengusir hewan pengerat seperti tikus. Namun lama-kelamaan hubungannya dengan manusia semakin dekat hingga menjadi hewan peliharaan seperti sekarang. Tentunya sebagai hewan hasil domestikasi kucing domestik punya perbedaan dengan nenek moyangnya yang ada di alam liar. Hal tersebut dapat dilihat dari ukuran, bentuk tubuh, corak, warna, sampai kebiasaan.
4. Merupakan predator andal yang bisa memburu berbagai jenis hewan

Dilansir Galapagos Species Database, kucing domestik merupakan predator yang sangat tangguh. Tercatat mamalia ini bisa memakan dan memburu berbagai jenis hewan, mulai dari mamalia kecil, burung, reptil, krustasea, serangga, sampai ikan. Ketangguhan berburunya ini didukung oleh beberapa hal, yaitu bentuk tubuh yang ramping, gigi yang tajam, cakar yang tajam, kecepatan di atas rata-rata, gerakan yang lincah, kemampuan kamuflase yang baik, dan kemampuan mengendap-endap yang hebat.
Namun jika berbicara mengenai senjata terampuh tentunya cakar dan gigi yang kuat jadi dua senjata utama hewan ini. Pertama, cakar kucing domestik panjang, melengkung, tajam, dan dapat ditekuk. Saat tidak digunakan cakarnya akan dimasukan dan saat digunakan ia akan mengeluarkan cakarnya untuk menusuk dan mencengkeram mangsa. Gigi dan taringnya juga tak kalah tajam karena bisa mengoyak daging sampai meremukan tulang. Kombinasi dua senjata tersebut membuat kucing domestik jadi predator yang andal dan tangguh.
5. Kucing domestik bukan hewan asli Indonesia

Kucing domestik memang punya banyak ras, seperti kucing persia, kucing kampung, kucing siam, dan sebagainya. Kamu mungkin juga berpikir kalau beberapa ras seperti kucing kampung dan kucing bali merupakan hewan asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman dulu. Namun anggapan tersebut salah karena kucing domestik bukan hewan asli Indonesia, bahkan kucing kampung sekalipun. Beberapa ras memang berkembang di Indonesia namun hal tersebut tidak menjadikannya sebagai hewan asli Indonesia.
Berdasarkan asal usul dan domestikasinya kucing domestik berasal dari Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Statusnya di Indonesia adalah sebagai hewan introduksi dan hewan invasif. Kemungkin kucing domestik pertama kali datang ke Indonesia pada era kolonial dan dibawa oleh bangsa Belanda, jelas PetRelocation. Karena bukan hewan asli Indonesia tentunya kucing domestik tidak boleh dibiarkan berkeliaran di hutan, kebun, sawah, danau, atau gunung-gunung di nusantara.
Tidak ada yang salah dengan menyukai atau memelihara kucing domestik, sebab nyatanya hewan ini memang cerdas dan menggemaskan. Namun sebagai pecinta kucing kamu juga harus tahu dengan asal-usul, penyebaran, efek, dan status hewan ini.