ilustrasi menghadapi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Mikhail Nilov)
Mendengar keluhan yang sama berulang kali bisa berdampak buruk pada kesehatan mentalmu, lho. Setiap kali dia bercerita, kamu seakan mendengar rekaman yang diputar ulang tanpa ada perkembangan. Hal ini akan menimbulkan rasa frustrasi karena situasi yang dia keluhkan sebenarnya tidak pernah berubah. Akibatnya, kamu pun merasa terbebani seolah-olah ikut terjebak dalam masalahnya.
Perasaan tidak berdayamu pun muncul ketika semua nasihat yang kamu berikan tidak pernah dia pedulikan. Kamu akhirnya jadi berpikir bahwa usaha mendukungmu hanya sia-sia. Rasa jenuhmu pun semakin kuat karena energimu terkuras tanpa hasil yang nyata. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal ini, dengarkan saja secukupnya, sampaikan nasihat seperlunya, lalu biarkan dia yang memutuskan langkahnya.
Mendengarkan keluhan memang bentuk kepedulian, tetapi bukan berarti kamu harus selalu menjadi penampung utama masalah orang lain, ya. Kamu juga berhak menjaga energi, pikiran, dan perasaanmu agar tidak terkuras sia-sia.
Jika lima dampak di atas mulai kamu rasakan, itu tanda bahwa kamu perlu menetapkan batasan yang sehat secara tegas. Menjaga jarak bukan berarti kamu egois, melainkan tanda bahwa kamu menghargai dirimu sendiri. Jadi, jangan ragu untuk berkata cukup ketika merasa terlalu lelah mendengar keluhan orang lain, ya.