5 Buku Fiksi Bertemakan Budaya Sulsel, Sarat Pelajaran Hidup

Tanpa disadari, ternyata banyak dari kita yang lupa akan budaya sendiri. Padahal nyatanya sudah banyak media yang bisa digunakan untuk belajar dan juga berbagai jenis bacaan yang bisa dipilih, salah satunya karya fiksi.
Nah, yang diulas kali ini adalah beberapa judul karya fiksi bertema budaya Sulawesi Selatan. Mulai dari novel hingga kumpulan cerita pendek (cerpen). Beberapa di antaranya bahkan sudah mendapat penghargaan bergengsi. Apa saja itu? Yuk simak!
1.Puya ke Puya – Faisal Oddang
Sebuah novel yang mengambil latar Toraja, salah satu suku dan wilayah di daerah pegunungan Sulawesi Selatan ini pernah masuk kategori pemenang keempat sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 2014 dan novel terbaik versi Tempo (2015). Cara bertutur yang unik juga keragaman perspektif inilah yang mampu mengangkat persoalan lokal berlatar budaya Toraja pada dimensi yang lebih luas.
Novel ini menyuguhkan sedikit gambaran tentang kerumitan upacara rambu solo’ yang tak lain adalah upacara kematian khas suku Toraja. Dimulai dengan tokoh Allu, anak keturunan bangsawan Toraja yang menolak upacara rambu solo’ mewah untuk ayahnya yang dianggap upacara tersebut masih terlalu kaku bagi Allu. Nah, dalam proses mempersiapkan rambu solo’ untuk kematian ayahnya inilah Allu mulai menemui sejumlah fakta menyakitkan hingga ia rela melakukan perbuatan yang melanggar aturan adat sekaligus tindakan kriminal.
Banyak pelajaran yang bisa diambil ketika kalian membaca novel ini, salah satunya dapat membuka wawasan kita sebagai pembaca bahwa keteguhan terhadap tradisi juga perlu dicermati agar tidak menimbulkan pergesekan dengan kehidupan sosial dan modernisasi