Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Benda yang Tidak Boleh Dibuang di Tempat Sampah, Bisa Berbahaya!

ilustrasi sampah (unsplash.com/Claudio Schwarz)
ilustrasi sampah (unsplash.com/Claudio Schwarz)
Intinya sih...
  • Baterai bekas harus disimpan di tempat aman dan tidak dicampur dengan sampah rumah tangga.
  • Kaleng aerosol berisiko meledak di pemadat sampah, sebaiknya kumpulkan dan jual ke pengepul barang rongsokan.
  • Dokumen penting harus dihancurkan sebelum dibuang, lampu neon harus dipisahkan dari sampah, dan benda tajam seperti jarum tidak boleh dibuang sembarangan.

Setiap hari, kita membuang berbagai macam benda ke tempat sampah. Namun, sebenarnya, ada beberapa benda yang tidak seharusnya berada di tempat sampah. Selain berdampak buruk bagi lingkungan, kebiasaan ini juga bisa menimbulkan masalah yang lebih serius, seperti pencemaran atau kerusakan yang tak terlihat.

Tanpa disadari, tindakan sepele ini dapat mempengaruhi kesehatan bumi dan makhluk hidup di sekitarnya. Lantas, benda apa saja yang sebenarnya tidak boleh dibuang sembarangan? Dan mengapa benda-benda tersebut perlu perlakuan khusus? Di sini, kita akan membahas jenis-jenis benda yang seharusnya tidak berakhir di tempat sampah biasa, dan solusi yang lebih aman dan bijak untuk mengelolanya.

1. Baterai

ilustrasi baterai (pexels.com/mohamed abdelghaffar)
ilustrasi baterai (pexels.com/mohamed abdelghaffar)

Baterai bekas adalah salah satu benda yang paling sering dibuang di tempat sampah, tapi juga sangat berbahaya. Segala jenis baterai, mulai dari baterai kecil untuk peralatan elektronik rumah tangga, baterai lithium-ion, atau baterai mobil, dapat memicu kebakaran di tempat sampah. Terutama jika hancur di pemadat sampah di truk sampah atau fasilitas limbah dan daur ulang.

Alih-alih membuangnya di tempat sampah, sebaiknya kumpulkan dan simpan baterai di tempat aman, lalu jual ke pengepul barang rongsokan. Kamu juga bisa membawanya ke dropbox daur ulang yang telah disediakan oleh dinas lingkungan hidup atau komunitas di dekat tempat tinggalmu. Yang pasti, baterai bekas tidak boleh dicampur dengan sampah rumah tangga.

2. Kaleng aerosol

ilustrasi kaleng bekas (pexels.com/Felicity Tai)
ilustrasi kaleng bekas (pexels.com/Felicity Tai)

Masalah dengan kaleng aerosol bukanlah pada kaleng itu sendiri, melainkan apa yang ada di dalamnya. Bisa jadi, masih ada sisa bahan kimia atau propelan di dalamnya, yang dapat menyebabkannya meledak di dalam pemadat sampah. Kamu juga tidak boleh membakar kaleng bekas karena bisa membuatnya meledak dan terbakar. Lebih baik, kumpulkan dan jual ke pengepul barang rongsokan. Atau, kamu juga bisa membawanya ke komunitas atau pusat daur ulang.

3. Dokumen penting dan sensitif

ilustrasi berkas (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi berkas (pexels.com/Pixabay)

Membuang dokumen penting dan sensitif ke tempat sampah sebenarnya sangat berisiko, lho. Datamu bisa disalahgunakan untuk melakukan penipuan,  membuka akun bank, kartu kredit, atau membuat pinjaman atas namamu. Jadi, sebelum membuang dokumen berisi data-data pribadi dan sensitif, hancurkan terlebih dahulu dengan shredder atau potong-potong dengan gunting. Selanjutnya, kumpulkan potongan kertas dalam wadah dan kirimkan ke tempat daur ulang untuk diproses dan digunakan sebagai bahan baku baru.

4. Lampu neon

ilustrasi bola lampu (pexels.com/Daniel Reche)
ilustrasi bola lampu (pexels.com/Daniel Reche)

Lampu neon dapat mengandung debu dan uap berbahaya, seperti merkuri. Jika lampu ini dibuang begitu saja ke tempat sampah dan pecah, ini bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar. Jadi, pisahkan lampu neon bekas dengan sampah rumah tangga dan simpan dengan hati-hati agar tidak pecah. 

Cari tahu apakah ada pusat daur ulang, komunitas, atau fasilitas pengelolaan limbah berbahaya di daerahmu yang menerima bola lampu neon. Jika memungkinkan, manfaatkan layanan ini untuk memastikan limbah tersebut dikelola dengan aman. Jika bola lampu neon pecah, gunakan sarung tangan dan masker untuk membersihkan serpihannya, simpan dalam wadah tertutup, dan buang di pusat pengelolaan limbah berbahaya, agar tidak mencemari lingkungan.

5. Jarum dan pisau cukur

ilustrasi jarum pentul dan peniti (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi jarum pentul dan peniti (pexels.com/Pixabay)

Jarum, pisau cukur, dan benda-benda tajam lainnya tidak boleh dibuang di tempat sampah karena bisa membahayakan keselamatan manusia dan lingkungan. Pisahkan limbah ini dari sampah dapur dan coba bawa ke apotek, klinik, atau rumah sakit karena tempat-tempat ini seringkali menyediakan layanan pengumpulan limbah medis tajam. Jika cara ini tidak memungkinkan, kamu bisa membungkus jarum, pisau cukur, dan benda tajam lainnya dengan beberapa helai kain, lalu masukkan ke dalam botol atau wadah lainnya, dan ikat dengan selotip. Dengan cara ini, kamu bisa membuang benda tajam dengan lebih aman tanpa risiko melukai manusia, hewan, atau lingkungan.

Mengetahui apa saja benda-benda yang tidak boleh dibuang sembarangan adalah langkah penting untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan memisahkan limbah berbahaya dan mendaur ulang secara benar, kita dapat mengurangi pencemaran, melindungi satwa, dan mencegah kerusakan ekosistem yang lebih luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us