Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Aturan Penting Menyiram Kebun Sayur agar Hasil Panennya Melimpah

ilustrasi menyiram tanaman sayur (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Cek kondisi tanah sebelum menyiram untuk hindari akar busuk
  • Siram di pagi hari agar tanaman sehat dan hindari penyakit jamur
  • Gunakan metode penyiraman yang tepat, sesuaikan dengan jenis tanaman dan cuaca

Punya kebun sayur di rumah itu seru, tapi butuh perhatian ekstra supaya hasil panennya bisa maksimal. Salah satu hal terpenting yang sering disepelekan adalah soal cara menyiram.

Banyak orang berpikir asal kebun disiram setiap hari, pasti sayurnya tumbuh subur. Padahal kenyataannya gak sesederhana itu, lho. Penyiraman yang salah justru bisa bikin tanaman stres, layu, bahkan gagal panen.

Supaya kamu gak salah langkah, yuk simak lima aturan penting dalam menyiram kebun sayur. Dengan cara yang tepat, kamu bisa menikmati hasil panen yang sehat, lezat, dan melimpah.

1. Cek kondisi tanah sebelum menyiram

ilustrasi menyiram tanaman sayur (pexels.com/Tamara Elnova)

Mungkin kamu sering bingung, kapan sih waktu yang tepat buat menyiram? Jawabannya: cek dulu kondisi tanahnya. Jangan asal menyiram setiap hari tanpa tahu apakah tanahnya benar-benar butuh air atau enggak.

Caranya gampang, cukup gali tanah sedalam tiga sentimeter pakai tangan atau sekop kecil. Kalau bagian bawahnya kering, baru deh waktunya siram.

Menurut para ahli hortikultura, tanah yang terlalu basah bisa bikin akar tanaman busuk dan mudah terserang jamur. Jadi, lebih baik cek kelembapan tanah dulu sebelum ambil selang, ya.

Biar lebih akurat, kamu juga bisa pakai alat ukur kelembapan tanah (soil moisture meter). Alat ini bisa membantumu menentukan kapan waktunya menambah air tanpa perlu menebak-nebak.

2. Siram di pagi hari agar tanaman sehat

ilustrasi tanaman tomat (pexels.com/antonio filigno)

Waktu penyiraman juga gak kalah penting. Menyiram di pagi hari adalah pilihan terbaik karena suhu masih sejuk dan air bisa meresap sempurna ke dalam tanah sebelum matahari terik. Kalau kamu menyiram siang atau sore, air lebih cepat menguap dan tanaman gak sempat menyerap dengan baik.

Pagi hari juga membantu daun tanaman kering lebih cepat sehingga mencegah munculnya penyakit jamur atau busuk daun. Menurut para pakar tanaman, kelembapan berlebih di malam hari adalah salah satu pemicu penyakit pada sayuran.

Tapi kalau kamu terpaksa baru sempat menyiram sore hari, gak masalah. Lebih baik menyiram daripada membiarkan tanaman kekeringan.

3. Gunakan metode penyiraman yang tepat

ilustrasi soaker hose untuk menyiram tanaman (commons.wikimedia.org/Anjarl)

Cara menyiram ternyata juga berpengaruh besar terhadap kesehatan tanaman. Penyiraman yang asal-asalan, apalagi pakai semprotan air bertekanan tinggi, bisa merusak akar dan membuat tanah tergerus.

Metode terbaik adalah menggunakan selang tetes (drip hose) atau soaker hose. Alat ini akan mengalirkan air perlahan-lahan langsung ke akar tanaman, jadi air bisa terserap maksimal tanpa terbuang sia-sia. Selain hemat air, metode ini juga membantu tanaman mengembangkan akar yang lebih kuat dan dalam.

Kalau kamu menyiram pakai tangan, usahakan alirannya pelan dan arahkan air ke pangkal tanaman, bukan ke daunnya. Menghindari penyiraman dari atas juga bisa mencegah daun tetap basah terlalu lama yang bisa memicu penyakit.

4. Sesuaikan frekuensi penyiraman dengan jenis tanaman dan cuaca

ilustrasi tanaman tomat (unsplash.com/Adrian Infernus)

Setiap jenis sayuran punya kebutuhan air yang beda-beda. Gak semua tanaman harus disiram setiap hari. Misalnya, selada dan bayam lebih butuh banyak air, sementara tomat dan cabai lebih tahan kering.

Sebagai patokan, sebagian besar sayuran butuh sekitar 2-3 kali penyiraman dalam seminggu atau sekitar satu inci air per minggu. Tapi kalau cuaca lagi panas banget atau gak ada hujan, tentu kamu harus menyesuaikan dengan kondisi.

Buat yang punya kebun sayur, sebaiknya punya alat ukur hujan (rain gauge). Dengan alat ini, kamu bisa tahu seberapa banyak air yang sudah didapat tanaman dari hujan, jadi gak perlu menyiram berlebihan.

5. Hati-hati tanda-tanda overwatering

ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/Kaboompics.com)

Menyiram terlalu banyak justru bisa jadi bencana buat kebunmu. Salah satu tanda kebanyakan air adalah munculnya genangan di sekitar tanaman atau akar yang sampai terlihat di permukaan.

Tanah yang terlalu basah bisa memicu pertumbuhan jamur, akar membusuk, dan daun layu. Menurut para pakar pertanian, overwatering juga bisa bikin rasa sayuran jadi hambar karena terlalu banyak air bisa mengencerkan rasa alami sayuran seperti tomat atau wortel. Perhatikan juga jika hasil panenmu lembek, akar membusuk, atau daun berubah warna, itu bisa jadi sinyal bahwa kamu perlu mengurangi frekuensi atau volume penyiraman.

Menyiram kebun sayur ternyata gak bisa asal-asalan, ya. Kamu perlu cek kondisi tanah, pilih waktu yang tepat, pakai metode yang benar, dan selalu sesuaikan dengan jenis tanaman serta cuaca. Jangan lupa, perhatikan tanda-tanda tanamanmu agar gak sampai overwatering.

Kalau semua aturan ini kamu terapkan, dijamin deh hasil panen sayur di kebunmu bakal melimpah, sehat, dan pastinya enak buat dimasak kapan saja. Selamat berkebun!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us