5 Amalan yang Dianjurkan Rasulullah SAW pada Hari Jumat

Salat Jumat adalah ibadah wajib bagi umat Muslim. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu'ah: 9)

Ayat ini mengajarkan pentingnya menjalankan Salat Jumat dan menghentikan segala aktivitas dunia saat panggilan salat terdengar. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang menghadiri shalat Jumat secara penuh, mandi, memakai minyak wangi jika ada, memakai pakaian terbaiknya, kemudian berjalan kaki ke masjid tanpa mendorong-mendorong, maka dia mendapatkan pahala shalat Jumat dan tambahan pahala sepuluh kali lipat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain memenuhi kewajiban, menghadiri salat Jumat juga memberikan berbagai berkah dan pahala. Ini merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam, yang memberikan petunjuk, pengajaran, dan pengingat dari Alquran dan hadis. Khutbah tersebut menjadi sumber penguatan spiritual, memberikan pemahaman dan inspirasi dalam memperkuat iman.

Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat. Surah ini memiliki kisah-kisah penting dan pelajaran berharga yang dapat menguatkan iman dan membimbing hidup kita.

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

"Barang siapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, akan ada cahaya yang meneranginya hingga Jumat berikutnya." (HR. Al-Hakim)

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Kirimkanlah shalawat kepadaku dengan berlimpah pada hari Jumat, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku." Kemudian para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami disampaikan kepadamu setelah wafatmu?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi memakan jasad para nabi." (Sunan Abu Dawud)

Allah SWT berfirman dalam Alquran,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا الأحزاب

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)

Bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW memegang makna penting dalam agama Islam, terutama pada hari Jumat. Hal ini merupakan cara untuk mengungkapkan cinta, rasa hormat, dan mencari berkah dari Allah SWT.

Membaca doa istighfar pada hari Jumat memiliki makna dan keutamaan yang penting dalam agama Islam. Istighfar adalah tindakan yang dianjurkan untuk membersihkan hati, memohon ampunan Allah SWT, dan harapan mendapatkan rahmat-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

وَٱسْتَغْفِرِ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا

"Dan hendaklah kamu memohon ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Surah An-Nisa, 4:106)

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan diampuni, walaupun dosanya sebanyak buih di lautan." (Sunan Abu Dawud). Oleh karena itu sudah sepatutnya kita selaku umat islam untuk senantiasa memperbanyak doa istighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT. 

Meningkatkan amalan kebaikan di hari Jumat adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Pada hari yang istimewa ini, kita memiliki kesempatan untuk melaksanakan amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Salah satu amalan yang dianjurkan adalah sedekah, di mana kita memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah yang dilakukan pada hari Jumat." (Sunan Ibn Majah) Selain itu, amalan berbuat baik kepada orang lain juga sangat dianjurkan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ  أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ  عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ  مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

"Siapa pun yang membantu saudaranya dalam kesulitan, Allah akan membantu dia dalam kesulitan yang dihadapi." (HR. Muslim).

Rasulullah SAW mendorong kita untuk meningkatkan amalan kebaikan di hari Jumat. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan sedekah, membantu sesama, berbuat baik kepada orang lain, dan melakukan amal saleh lainnya. Dengan berbuat baik, kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan dalam hidup kita.

Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik amal adalah amal yang dilakukan secara kontinu, meskipun sedikit." (HR. Muslim)