5 Alasan Mengapa Kita Harus Stop Makan Setelah Jam 7 Malam

- Makan malam setelah jam 7 malam mengganggu kualitas tidur dan sistem pencernaan
- Kebiasaan ini dapat membuat berat badan naik karena metabolisme melambat saat malam hari
- Makan terlalu malam juga meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pencernaan, dan menghambat proses detoksifikasi tubuh
Kebiasaan makan malam terlalu larut sering kali dianggap hal sepele, padahal dampaknya terhadap kesehatan cukup signifikan. Pola makan malam yang tidak teratur, apalagi jika dilakukan setelah jam 7 malam, dapat memengaruhi metabolisme tubuh, kualitas tidur, hingga peningkatan risiko penyakit tertentu. Karena itu, banyak ahli gizi dan kesehatan menyarankan agar makan malam dilakukan lebih awal demi menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
Mengatur waktu makan tidak hanya soal jadwal, tetapi juga berhubungan dengan ritme sirkadian tubuh yang mengatur kapan waktu terbaik untuk mencerna makanan. Semakin malam seseorang makan, semakin berat kerja organ pencernaan saat tubuh seharusnya bersiap untuk istirahat. Berikut lima alasan utama mengapa sebaiknya menghentikan konsumsi makanan setelah pukul 7 malam yang dilansir dari Healthline.com:
1. Menganggu kualitas tidur

Makan terlalu malam dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berbaring dan tidur. Proses pencernaan yang masih aktif membuat tubuh sulit untuk benar-benar rileks. Akibatnya, tidur menjadi tidak nyenyak, sering terbangun, atau bahkan mengalami mimpi yang mengganggu. Makanan tinggi lemak atau pedas yang dikonsumsi malam hari juga berisiko menimbulkan asam lambung naik saat tidur.
Saat tubuh seharusnya beristirahat, sistem pencernaan justru bekerja keras untuk mencerna makanan yang baru masuk. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan antara aktivitas tubuh dan jam biologis. Kualitas tidur yang buruk berpotensi menurunkan energi keesokan harinya dan memicu stres, kelelahan, hingga gangguan mood.
2. Membuat berat badanmu naik

Mengonsumsi makanan terlalu malam sering dikaitkan dengan peningkatan berat badan. Saat malam hari, tubuh tidak seaktif siang hari sehingga kalori yang masuk cenderung disimpan sebagai lemak, bukan dibakar untuk energi. Makan malam yang terlalu larut membuat metabolisme melambat dan meningkatkan kemungkinan kelebihan kalori harian.
Kebiasaan makan malam larut sering tidak disertai dengan aktivitas fisik setelahnya. Hal ini membuat kalori yang dikonsumsi tidak terbakar secara optimal. Apalagi jika menu makan malam mengandung karbohidrat sederhana dan gula tinggi, maka proses penyimpanan lemak dalam tubuh akan semakin cepat. Menghentikan kebiasaan makan setelah jam 7 malam merupakan langkah sederhana namun efektif untuk menjaga berat badan tetap ideal.
3. Menganggu kesehatan jantung

Makan terlalu malam dapat memengaruhi kadar gula darah dan tekanan darah. Saat tubuh menerima asupan makanan mendekati waktu tidur, sensitivitas insulin cenderung menurun. Ini berarti tubuh lebih sulit mengolah gula darah, sehingga meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2 dalam jangka panjang. Kebiasaan ini juga berkaitan dengan peningkatan tekanan darah selama tidur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan malam larut malam dapat memperbesar risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini karena sistem pencernaan yang tetap aktif saat malam memengaruhi sistem hormon dan peredaran darah. Dengan menghindari konsumsi makanan berat setelah jam 7 malam, tubuh memiliki kesempatan untuk menstabilkan gula darah dan tekanan darah sebelum beristirahat di malam hari.
4. Menganggu proses detoksifikasi tubuh

Tubuh memiliki waktu-waktu tertentu untuk menjalankan fungsi detoksifikasi secara alami, salah satunya saat malam hari. Organ hati dan ginjal bekerja lebih aktif ketika tubuh dalam keadaan istirahat dan tidak sedang mencerna makanan. Jika makanan terus masuk hingga larut malam, maka proses detoksifikasi akan terganggu karena tubuh harus memprioritaskan pencernaan.
Ketika detoksifikasi terhambat, penumpukan racun dan sisa metabolisme dapat terjadi, yang berakibat pada menurunnya daya tahan tubuh dan munculnya berbagai keluhan kesehatan ringan seperti mudah lelah, bau mulut, hingga gangguan kulit. Memberikan jeda antara waktu makan malam dan tidur memungkinkan tubuh bekerja maksimal dalam membersihkan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan.
5. Menurunkan kesehatan sistem pencernaan

Makan malam yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memicu gangguan pencernaan seperti kembung, begah, dan refluks asam lambung. Posisi tubuh saat tidur membuat gravitasi tidak membantu proses pencernaan, sehingga makanan berisiko kembali naik ke kerongkongan. Inilah yang membuat sensasi panas di dada atau tenggorokan sering muncul saat malam.
Jika kebiasaan ini dibiarkan, lapisan lambung dan kerongkongan bisa mengalami iritasi yang berujung pada gangguan pencernaan kronis. Dengan berhenti makan sebelum pukul 7 malam, sistem pencernaan mendapat waktu untuk mengolah makanan secara optimal sebelum tubuh beralih ke mode istirahat. Pola ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada obat lambung atau antasida dalam jangka panjang.
Makan sebaiknya sebelum malam tiba, selain tidak baik untuk kesehatan, makan malam dikhawatirkan akan membuat kamu menjadi obesitas atau kenaikan berat badan drastis. Ikuti pola hidup yang sehat dengan makan yang teratur dan pada jam yang disarankan.