Makassar, IDN Times – Berbagai daerah di Indonesia kini sedang menerapkan pembatasan sosial atau social distancing untuk menekan penyebaran virus corona COVID-19. Masyarakat diimbau tinggal, bekerja dan belajar dari rumah, dan mengurangi aktivitias sosial.
Dosen Psikologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi Juwita Amal mengatakan tidak gampang menjalani social distancing, karena kita mesti mengubah perilaku sosial. Aktivitas yang telah dilakukan bertahun-tahun, bahkan mungkin puluhan tahun, harus berubah mendadak atau tanpa persiapan sebelumnya.
“Ini berbeda dengan liburan. Biasanya, seseorang sudah merencanakan jauh-jauh hari sebelumnya jika ia akan meninggalkan rutinitas karena akan berlibur. Pembatasan sosial ini terjadi tanpa persiapan secara psikologis,” kata Juwita, melalui rilis pers Unhas yang diterima IDN Times di Makassar, Senin (23/3).