Makassar, IDN Times - Desember 1946 hingga Februari 1947 dikenal sebagai masa kelam bagi Indonesia, serta topik tabu di Belanda. Selama tiga bulan, unit khusus Depot Speciale Tropen (DST) pimpinan Kapten Raymond Westerling beroperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Selama bergerak dalam rimba Sulsel, korban berjatuhan. Dalam narasi Westerling sendiri, mereka yang tewas adalah "teroris pengganggu ketenteraman di masa serba kacau balau." Sedang bagi para saksi hidup, mereka yang kehilangan nyawa adalah ayah, anak, paman, teman hingga saudara yang tak tahu menahu aktivitas pejuang.
Namun, jarang foto-foto dari operasi DST tersebut bisa dlihat oleh pembaca di Indonesia. Oleh karena itu pada Agustus lalu, IDN Times telah diberi izin oleh Netherlands Institute for Military History (Institut Sejarah Milliter Belanda) untuk memuat sejumlah dokumentasi aktivitas regu pimpinan Westerling tersebut dalam artikel.
Semua foto ini diambil oleh H.C. Kavelaars, seorang prajurit wajib militer merangkap fotografer militer Belanda, yang sebelumnya bertugas di daerah Jawa Barat.
Peringatan: Mengingat ini adalah operasi "penumpasan pemberontak", ada beberapa foto yang memperlihatkan para korban tewas.