Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Mitos Populer Seputar Merawat Tanaman, Cek Faktanya!

ilustrasi tanaman dalam pot (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi tanaman dalam pot (pexels.com/Anna Shvets)

Merawat tanaman sering dianggap sebagai aktivitas sederhana yang hanya membutuhkan penyiraman rutin. Namun, kenyataannya penuh dengan tantangan dan informasi yang membingungkan. Banyak orang yang akhirnya mengikuti tips dari media sosial atau cerita turun-temurun tanpa mengecek kembali kebenarannya.

Mitos-mitos seputar perawatan tanaman bisa mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tanaman secara signifikan. Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap aktivitas berkebun di rumah, penting untuk memahami mana informasi yang benar dan mana yang hanya sekadar mitos populer. Berikut adalah empat mitos populer tentang perawatan tanaman dan fakta dibaliknya.

1. Tanaman indoor tidak membutuhkan cahaya matahari

ilustrasi tanaman hias (pexels.com/Huy Phan)
ilustrasi tanaman hias (pexels.com/Huy Phan)

Banyak yang percaya bahwa tanaman hias yang diletakkan di dalam ruangan tidak memerlukan cahaya matahari sama sekali. Mitos ini muncul karena tanaman indoor sering diiklankan sebagai tanaman yang kuat atau bisa hidup di tempat teduh. Namun, setiap tanaman tetap membutuhkan cahaya sebagai komponen utama dalam proses fotosintesis, meskipun dalam intensitas yang lebih rendah dibandingkan tanaman luar ruangan.

Tanaman indoor memang bisa tumbuh di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, tetapi tetap membutuhkan pencahayaan tidak langsung seperti dari jendela atau menggunakan lampu khusus tanaman. Kurangnya cahaya menyebabkan pertumbuhan tanaman melambat, warna daun menjadi pucat, dan lama-kelamaan bisa mati. Oleh karena itu, penting menyesuaikan kebutuhan cahaya dengan jenis tanaman yang dirawat di dalam ruangan.

2. Menyiram tanaman harus setiap hari

ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/cottonbro studio)

Anggapan bahwa semua tanaman harus disiram setiap hari adalah salah satu mitos paling umum di kalangan pemula. Setiap tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda tergantung pada jenis, ukuran pot, jenis tanah, serta kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan. Menyiram terlalu sering justru bisa menyebabkan akar membusuk karena kelebihan air yang tidak bisa diserap dengan baik.

Lebih baik menyiram tanaman berdasarkan kelembapan tanah. Cara yang paling efektif adalah dengan menyentuh permukaan tanah, bila terasa kering sedalam satu ruas jari, baru disiram. Beberapa tanaman seperti sukulen dan kaktus bahkan hanya perlu disiram seminggu sekali atau lebih jarang. Pemahaman soal kebutuhan air tanaman akan membantu pertumbuhan lebih optimal dan mencegah kerusakan akar.

3. Tanah yang subur tidak perlu diberi pupuk

ilustrasi mengisi media tanam (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi mengisi media tanam (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tanah yang tampak subur belum tentu mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh optimal. Banyak yang mengira selama tanah tampak gembur dan berwarna hitam, tanaman akan tumbuh sehat tanpa perlu tambahan pupuk. Faktanya, tanah bisa saja miskin unsur hara meski terlihat bagus secara fisik.

Kandungan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium sangat penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman dan sering kali perlu ditambahkan secara berkala. Selain itu, tekstur tanah yang terlalu padat atau terlalu berpasir juga bisa memengaruhi kemampuan akar menyerap air dan nutrisi. Oleh sebab itu, penggunaan pupuk dan perbaikan struktur tanah secara rutin tetap dibutuhkan meskipun tanah terlihat subur.

4. Pot besar pasti lebih baik pertumbuhannya

ilustrasi tanaman dalam pot (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tanaman dalam pot (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak yang menganggap bahwa menanam tanaman di pot yang besar akan membuat tanaman tumbuh lebih cepat karena akar memiliki lebih banyak ruang. Namun, pot yang terlalu besar justru bisa membuat akar kesulitan menyerap air secara merata karena kelembapan tanah menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat menyebabkan bagian akar tertentu terlalu basah dan bagian lain justru kekeringan.

Ukuran pot yang ideal harus disesuaikan dengan ukuran dan fase pertumbuhan tanaman. Tanaman muda sebaiknya ditanam di pot berukuran kecil terlebih dahulu agar sistem akar dapat berkembang dengan baik. Setelah akar mulai memenuhi pot, barulah dilakukan pemindahan ke pot yang lebih besar. Teknik ini dikenal sebagai repotting bertahap dan jauh lebih efektif dibanding langsung menanam di pot besar.

Mengetahui fakta di balik mitos seputar perawatan tanaman membantu menghindari kesalahan yang bisa berdampak fatal bagi tanaman. Merawat tanaman hanya memerlukan pemahaman dasar yang tepat. Daripada mengikuti tren atau mitos populer, lebih baik mempelajari kebutuhan dasar tanaman dan mengamati responnya terhadap perawatan yang diberikan.

Sumber:

  • https://extension.unr.edu/publication.aspx

  • https://www.thecelticfarm.com/watering-your-plants/

  • https://learn.eartheasy.com/articles/debunking-ten-garden-soil-myths/

  • https://www.lovethatleaf.co.nz/blogs/plant-care-guides/do-plants-like-being-rootbound-smaller-pots-better

  • https://lazydogfarm.com/blogs/garden-journal/debunking-gardening-myths-fertilizer?srsltid=AfmBOorTKCCW6Ff2Fr2GrH7zPFlvQ43Dm2VmzkDUaNXi7Rk6wwmeJf9a&

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us