Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Terlalu Cepat Resign Kerja Berbahaya untuk Karier

ilustrasi seseorang mengalami stres menghadapi pekerjaan (pexels.com/energepic.com)
Intinya sih...
  • Resign terlalu cepat dapat berdampak negatif pada reputasi dan stabilitas keuangan
  • Sering berganti pekerjaan membuat kesan tidak stabil dan kurang dapat diandalkan bagi calon pemberi kerja
  • Berganti-ganti pekerjaan menghambat pengembangan keterampilan mendalam dan peluang promosi jangka panjang

Terlalu cepat memutuskan untuk resign dari suatu pekerjaan bisa menjadi langkah yang berbahaya bagi perkembangan karir Anda. Di tengah dinamika dunia kerja yang semakin kompetitif, keputusan untuk sering berpindah tempat kerja dapat menimbulkan persepsi negatif dari calon pemberi kerja di masa depan.

Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan ini, karena selain berdampak pada stabilitas keuangan, terlalu sering resign juga bisa mempengaruhi reputasi profesional dan peluang karir jangka panjang. Dengan memahami risiko-risiko yang ada, Anda bisa lebih bijaksana dalam mengelola karir dan membangun reputasi yang kokoh di dunia kerja.

1. Menggambarkan Ketidakstabilan

ilustrasi seseorang mengeluh mendapatkan banyak pekerjaan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Sering berganti-ganti pekerjaan dalam waktu singkat dapat memberikan kesan bahwa Anda tidak stabil atau tidak dapat berkomitmen dalam jangka panjang. Ini bisa membuat calon pemberi kerja ragu untuk mempekerjakan Anda. Mereka mungkin khawatir bahwa Anda akan meninggalkan perusahaan mereka dengan cepat juga, yang dapat menyebabkan biaya rekrutmen dan pelatihan yang berulang serta gangguan operasional.

Ketidakstabilan ini juga dapat membuat Anda tampak kurang dapat diandalkan atau tidak serius dalam membangun karir yang solid. Sehingga, menjaga stabilitas pekerjaan adalah faktor penting dalam membangun kepercayaan dan reputasi profesional yang baik di mata calon pemberi kerja.

2. Kurangnya pemahaman mendalam

ilustrasi seseorang kurang mendapatkan pemahaman tentang pekerjaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dengan sering berpindah pekerjaan, kamu mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam di satu tempat kerja. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan profesional dan membatasi penguasaan dalam bidang tertentu. 

Akibatnya, kamu mungkin akan kekurangan pengalaman yang mendalam yang dapat membuatmu menjadi aset yang lebih berharga bagi perusahaan dan menghambat kemajuan dalam karir. Dengan bertahan di satu tempat kerja untuk jangka waktu yang lebih lama, kamu dapat mengembangkan keahlian yang lebih terampil dan mendalam dalam bidang tertentu, yang pada akhirnya akan meningkatkan prospek karirmu.

3. Merugikan reputasi profesional

ilustrasi mendapatkan sikap profesional ke sesama pekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Reputasi profesional bisa terpengaruh negatif jika kamu dikenal sebagai seseorang yang sering resign. Sering berpindah pekerjaan dapat membuatmu tampak kurang dapat diandalkan dan tidak berkomitmen, yang pada akhirnya bisa menyulitkan dalam membangun jaringan profesional yang solid.

Reputasi yang tidak stabil juga dapat menyulitkan kamu dalam mendapatkan rekomendasi yang baik dari mantan atasan atau rekan kerja, yang merupakan elemen penting dalam proses rekrutmen. Oleh karena itu, menjaga stabilitas dalam karir dan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pekerjaan kamu adalah kunci untuk membangun reputasi profesional yang positif dan mendapatkan dukungan yang kamu butuhkan untuk maju dalam karir.

4. Mengurangi kesempatan promosi

ilustrasi mendapatkan kenaikan jabatan (pexels.com/fauxels)

Menghabiskan waktu yang singkat di satu perusahaan berarti kamu mungkin kehilangan kesempatan untuk naik jabatan atau mendapatkan kenaikan gaji. Perusahaan cenderung lebih memilih mempromosikan karyawan yang telah menunjukkan loyalitas dan kinerja baik dalam jangka panjang.

Dengan sering berpindah pekerjaan, kamu mungkin tidak memberikan cukup waktu untuk membuktikan kemampuan dan dedikasimu. Ini dapat membuatmu tampak kurang dapat diandalkan dalam jangka panjang, sehingga perusahaan ragu untuk memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepadamu. Kesempatan promosi biasanya diberikan kepada karyawan yang telah membangun hubungan baik, memahami budaya dan proses internal perusahaan, serta menunjukkan prestasi yang konsisten.

5. Kesempatan pembelajaran yang terbatas

ilustrasi pekerja sedang saling berdiskusi memecahkan permasalahan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Pekerjaan baru biasanya memerlukan waktu untuk belajar dan beradaptasi. Jika kamu sering pindah sebelum benar-benar menguasai pekerjaan tersebut, kamu akan kehilangan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru yang berharga. Proses adaptasi di tempat kerja baru mencakup memahami sistem, alat, dan proses kerja yang unik di perusahaan tersebut.

Selain itu, setiap pekerjaan menawarkan tantangan dan peluang yang berbeda untuk tumbuh dan mengembangkan kemampuan profesional. Dengan sering berpindah pekerjaan, kamu mungkin tidak cukup lama berada di satu tempat untuk menguasai tugas-tugas kompleks atau mendalam yang dapat memperkaya pengetahuan dan keahlian. Hal ini dapat menghambat pengembangan keterampilan yang lebih canggih dan spesifik, yang penting untuk kemajuan karir jangka panjang.

Keluar dari pekerjaan memang menjadi salah satu hak kita, meski dihadapkan dengan banyak alasan mengapa banyak diantara kita memilih keluar dari pekerjaan dalam waktu singkat. Namun, perlu dipertimbangankan lagi agar nanti kedepannya hal itu tidak mengganggumu dalam menentukan karir. Jadi, pikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk keluar dari perjaan yang sudah kamu dapatkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us