Produktif itu memang baik, tapi ketika kamu merasa harus terus bekerja tanpa henti, bisa jadi kamu sedang terjebak dalam toxic productivity. Kondisi ini membuatmu merasa bersalah saat beristirahat, bahkan menganggap waktu santai adalah bentuk kemalasan. Padahal, tubuh dan pikiran juga butuh jeda untuk bisa tetap seimbang. Kalau dibiarkan, toxic productivity bisa menggerogoti kesehatan mentalmu secara perlahan.
Fenomena ini seringkali tidak disadari karena banyak orang menganggap sibuk itu keren. Kamu mungkin bangga dengan jadwal padat dan target yang terus tercapai, tapi di balik itu ada kelelahan yang menumpuk. Toxic productivity membuatmu kehilangan kendali antara kerja dan hidup pribadi. Maka penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal, supaya kamu bisa keluar dari lingkaran ini.