6 Pertimbangan Penting sebelum Kamu Mengajukan Resign dari Pekerjaan

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau ingin berhenti dari pekerjaannya. Namun, sebelum benar-benar mengajukan resign, ada baiknya kamu mempertimbangkan berbagai aspek secara matang. Jangan sampai keputusan ini justru menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Pengunduran diri bukan hanya soal meninggalkan kantor dan berpindah ke tempat lain. Keputusan ini akan berdampak pada karier, keuangan, dan kehidupan pribadimu. Untuk itu, berikut enam hal yang perlu kamu pikirkan sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri.
1. Ketersediaan dana untuk kebutuhan sehari-hari

Pertimbangkan kondisi keuanganmu sebelum mengajukan resign. Pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup untuk bertahan setidaknya selama tiga sampai enam bulan ke depan. Ini penting agar kamu tetap tenang meskipun belum memiliki pekerjaan pengganti.
Jika tidak memiliki tabungan yang memadai, tindakan ini bisa membuatmu stres dan khawatir. Kamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa penghasilan tetap. Oleh karena itu, pastikan keuanganmu aman sebelum benar-benar berhenti.
2. Rencana karier selanjutnya

Sebelum mengajukan surat pengunduran diri, tanyakan pada dirimu tentang rencana karier berikutnya. Apakah kamu sudah memiliki tawaran pekerjaan baru atau ingin mengambil jeda untuk beristirahat? Mengetahui rencana selanjutnya akan membuatmu lebih yakin dalam melangkah.
Jika belum ada tujuan yang jelas, memilih pergi malah bisa membuatmu merasa tersesat. Kamu mungkin akan kebingungan karena tidak tahu harus melakukan apa setelah keluar. Maka, pastikan kamu punya arah yang jelas sebelum mengundurkan diri.
3. Alasan resign

Kamu juga perlu mengevaluasi alasanmu ingin resign. Apakah karena masalah sepele yang bisa diatasi, atau benar-benar masalah mendasar seperti lingkungan kerja yang toxic? Memahami alasan di balik keputusan ini akan membantu menentukan langkah terbaik.
Jika ternyata masalahnya masih bisa diperbaiki, kamu bisa mencoba berdiskusi dengan atasan atau HRD. Namun, jika masalah sudah sangat berat dan berdampak buruk pada kesehatan mental, pilihan ini bisa menjadi pilihan bijak. Kenali alasanmu dengan jujur sebelum mengambil keputusan.
4. Dampak pada reputasi profesional

Mengajukan resign secara tiba-tiba tanpa persiapan bisa berdampak negatif terhadap reputasi profesionalmu. Dunia kerja itu sempit dan saling terhubung. Cara kamu mengakhiri hubungan kerja akan menjadi catatan bagi atasan dan rekan kerja di masa depan.
Pastikan kamu mengundurkan diri dengan cara yang baik dan profesional. Serahkan tanggung jawabmu dengan rapi dan beri waktu perusahaan untuk menyiapkan penggantimu. Ini akan menunjukkan integritas dan profesionalitasmu sebagai karyawan.
5. Ketersediaan pekerjaan di luar sana

Sebelum pergi, periksa terlebih dahulu kondisi pasar kerja di bidangmu. Apakah lowongan yang sesuai dengan kompetensimu saat ini sedang banyak tersedia? Atau justru sedang sepi karena faktor ekonomi?
Jika peluang kerja sedang menurun, sebaiknya kamu menunda resign sampai situasi lebih stabil. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan baru tanpa menunggu terlalu lama. Perencanaan yang baik akan meminimalkan risiko pengangguran.
6. Kesehatan mental dan fisik

Pertimbangkan juga kondisi kesehatan mental dan fisikmu. Apakah kamu merasa lelah karena tekanan kerja yang berlebihan atau hanya jenuh dengan rutinitas? Memahami kondisi ini akan membantu menentukan solusi yang tepat.
Jika resign adalah cara terbaik untuk memulihkan kesehatanmu, maka keputusan tersebut patut dipertimbangkan. Namun, jika masalahnya hanya jenuh, mungkin kamu hanya perlu cuti untuk menyegarkan pikiran. Kenali dirimu sebelum memutuskan untuk pergi.
Mengajukan resign memang hak setiap karyawan. Namun, keputusan ini harus diambil dengan bijak setelah mempertimbangkan berbagai hal di atas. Jangan sampai resign justru membuatmu menyesal dan kesulitan di kemudian hari. Jika kamu sudah yakin, siapkan mental dan rencana terbaik untuk langkah berikutnya.