7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahat

#IDNTimesLife Gak semudah yang dibayangkan banyak orang

Bekerja dari rumah kerap dikaitkan dengan cara kerja yang lebih santai sehingga menjadi impian mereka yang masih harus pergi ke kantor setiap hari. Namun jangan salah, bekerja dari rumah gak segampang itu, lho. Banyak pekerja kantoran mungkin akan senang sekali saat diberi waktu selama beberapa hari untuk bekerja dari rumah.

Akan tetapi, lebih dari sepekan boleh jadi mereka sudah gak tahan dan ingin kembali ke kantor. Artinya, meski terkesan santai, bekerja sepenuhnya dari rumah juga bisa bikin bosan, stres, bahkan penurunan kepercayaan diri. Berikut tujuh tantangan yang hampir setiap hari mesti dihadapi oleh orang yang bekerja dari rumah. 

1. Terganggu oleh anggota keluarga atau teman kos

7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahatilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/RDNE Stock project)

Mungkin hanya sedikit sekali orang yang bekerja dari rumah dan tinggal sendirian. Kebanyakan tetap tinggal bersama sejumlah orang baik keluarga maupun teman-teman satu kos-kosan. Ini membuat mereka rentan terganggu selama melakukan pekerjaannya.

Tidak semua orang mampu memahami pekerjaan yang dilakukan dari rumah dan bukan jual beli yang dapat secara langsung diamati. Akibatnya, ketika mereka bekerja pun sering diajak mengobrol terus oleh anggota keluarga atau teman. Orang yang gak enakan tentu kesulitan untuk meminta mereka tak mengganggu dulu sampai pekerjaannya beres. Bahkan pintu kamar sudah ditutup pun mereka masih sering dipanggil-panggil.

2. Kurang teman

7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahatilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Teman di dunia maya memang gak sama dengan orang-orang yang bisa secara langsung kita temui dan ajak berbincang. Ini membuat orang yang bekerja dari rumah dapat merasa kesepian. Setelah bertahun-tahun menjalaninya, baru ia sadar bahwa lingkaran pertemanannya telah begitu menciut. 

Apalagi bagi mereka yang bekerja cukup dengan gadget dan sambungan internet. Tidak ada rekan kerja atau klien yang datang ke rumah. Selama bekerja tentu gak terasa, tetapi nanti begitu butuh teman jalan pasti ada perasaan sedih dan sepi.

Mereka tak tahu mesti menghubungi siapa dan tidak jarang akhirnya batal bepergian. Lebih-lebih kebiasaan berbelanjanya juga telah bergeser ke online sehingga mereka makin jarang bersosialisasi dan menjadi kikuk. Sebagus apa pun prospek pekerjaannya, tetap ada yang terasa kurang dari kehidupan sosial mereka.

3. Kudet dengan perkembangan di luar rumah

7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahatilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Vlada Karpovich)

Tidur sampai bekerja di rumah tentu membawa perbedaan besar antara orang yang melakoninya dengan pekerja kantoran. Semua karyawan masih setiap hari melewati berbagai tempat setidaknya dalam perjalanan berangkat dan pulang kerja. Sementara itu, orang yang terus-menerus bekerja dari rumah seperti tak melihat dunia luar selain melalui media massa.

Akibatnya akan sangat terlihat seperti mereka tidak tahu berbagai lokasi, bangunan-bangunan baru di kotanya, dan menjadi makin mengandalkan pemenuhan kebutuhan secara online. Meski mereka merasa tidak masalah hidup hanya dengan mengetahui sudut-sudut rumahnya dan mencukupi beragam kebutuhan melalui aplikasi, rasanya tetap merepotkan saat mereka harus bepergian atau mengantar tamu berjalan-jalan. Kota tinggalnya saja terasa asing.

4. Sering dianggap tidak bekerja

7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahatilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/RDNE Stock project)

Penilaian seperti ini akan terus ada meski orang yang bekerja dari rumah sudah membuktikan bahwa dirinya mampu hidup mandiri. Fakta ia tak pernah menggantungkan kehidupannya pada pemberian orang lain terkadang tidak mengubah cap pengangguran yang diberikan orang-orang. Kalau dia terus meladeni dan terbawa emosi, pikiran malah menjadi gak fokus pada pekerjaan.

Kemampuan bersikap cuek terhadap anggapan orang mengenai statusnya mesti dimiliki. Orang yang bekerja dari rumah dan belum menikah mungkin dikira masih terus disokong oleh kedua orangtua. Sementara itu, mereka yang telah memiliki pasangan dipandang menumpang hidup pada suami atau istri. Pandangan seperti itu memang menyakitkan, tetapi diubah juga gak mudah.

5. Berjuang melawan kantuk dan rasa malas

7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahatilustrasi ketiduran (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kondisi rumah atau kos-kosan yang ramai memang memecah konsentrasi orang yang sedang bekerja. Akan tetapi, situasi yang sepi juga rentan membuat mereka mudah mengantuk. Apalagi pekerjaannya tak memerlukan banyak gerakan, seperti menulis.

Kantuk dapat meliputi sebagian besar waktu kerjanya. Mereka harus lebih sering menyegarkan diri, seperti dengan berjalan-jalan sebentar atau melihat-lihat konten. Selain soal kantuk yang tak tertahankan, rasa malas juga menjadi hambatan besar ketika bekerja dari rumah.

Tidak ada orang yang mengawasi selain dirinya sendiri. Pribadi yang kedisiplinannya kurang bakal jatuh dalam kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Jumlah pekerjaan yang mampu diselesaikan serta pendapatan menjadi sedikit.

6. Gawai dan koneksi internet mesti memadai

7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahatilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/RDNE Stock project)

Gadget yang dipakai untuk bekerja dari rumah memang tidak harus baru. Gawai lama selama masih bisa buat bekerja malah bagus karena menghemat pengeluaran tanpa mengurangi produktivitas. Namun, spesifikasinya harus disesuaikan dengan kebutuhan kerjanya sebab tidak mungkin dibalik yaitu pekerjaan dicocokkan dengan gadgetnya.

Itu sebabnya orang yang bekerja dari rumah perlu menganggarkan dana guna peremajaan perangkatnya. Untuk pekerjaan yang sangat bergantung dengan internet, kelancaran koneksi pun menjadi harga mati. Mereka bakal panik bila laptop dan smartphone mengalami kerusakan atau koneksi internet putus nyambung.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Mencegah Stres Deadline Pekerjaan, Wajib Dicoba!

7. Kesulitan mengatur waktu istirahat

7 Tantangan Bekerja dari Rumah, Malah Sulit Atur Waktu Istirahatilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/William Fortunato)

Dapat bekerja kapan saja juga kerap menjebak orang yang WFH dengan bekerja terus-menerus. Saat pekerja kantoran berhenti bekerja pada jam tertentu, mereka masih melakukannya hingga malam hari. Padahal, jam kerja mereka juga sudah dimulai lebih pagi.

Meski mereka telah terbiasa, tetap saja bahaya kelelahan selalu mengintai. Terutama bagi mereka yang belum menjalankan gaya hidup sehat. Pola makan dan pola istirahat yang kacau akan menjadi bom waktu. Semua orang yang bekerja dari rumah wajib lebih memperhatikan gaya hidupnya.

Uraian tentang ketujuh tantangan di atas gak buat menakuti kamu yang baru akan memulainya. Antisipasi semuanya dengan lebih baik dan jangan tergesa-gesa memutuskan untuk bekerja dari rumah hanya karena bayangan enaknya. Baik dilakukan dari kantor maupun rumah, bekerja tentu ada suka dan dukanya.

Baca Juga: 6 Trik Mengejutkan Mengatasi Rekan Kerja yang Minim Kompetensi

Marliana Kuswanti Photo Community Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya