Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Kesalahan Fatal saat Membuat CV yang Bikin Gagal Interview 

pria sedang berdialog (pexels.com/Helena Lopes)
pria sedang berdialog (pexels.com/Helena Lopes)

Mencari pekerjaan memang gak gampang, apalagi kalau persaingan semakin ketat. Salah satu langkah penting yang bisa jadi penentu adalah CV (Curriculum Vitae).

CV ini ibarat wajah pertama kamu di mata HRD. Kalau gak menarik, siap-siap deh dilupakan begitu saja. Sayangnya, banyak yang masih bikin kesalahan saat menyusun CV, yang justru bikin peluang interview melayang begitu saja.

Nah, sebelum buru-buru submit lamaran, coba deh cek lagi CV-mu. Mungkin ada kesalahan-kesalahan yang tanpa sadar bikin HRD malas lanjut baca. Yuk, bahas apa saja kesalahan fatal yang sering terjadi saat membuat CV supaya gak kejadian lagi ke depannya!

1. Informasi pribadi yang gak relevan

tumpukan majalah (pexels.com/brotiN biswaS)
tumpukan majalah (pexels.com/brotiN biswaS)

Kadang, terlalu semangat mau memperkenalkan diri malah bikin CV penuh informasi gak penting. Misalnya, mencantumkan nama lengkap sampai berlembar-lembar, status perkawinan, atau alamat rumah yang detail sampai RT/RW. HRD gak butuh info itu, loh! Cukup nama, kontak, dan lokasi kota tempat tinggal saja yang penting.

Parahnya lagi, ada yang memasukkan nomor telepon lama atau email yang gak profesional, kayak sweetgirl88@gmail.com. Yuk, dihindari, karena ini bikin HRD kurang serius menilai profilmu. Pastikan semua informasi kontak aktif, simpel, dan profesional.

2. Desain berlebihan dan sulit dibaca

Kartu selamat uang tahun (pexels.com/George Dolgikh)
Kartu selamat uang tahun (pexels.com/George Dolgikh)

Memang sih, tampilan CV yang keren bisa menarik perhatian. Tapi hati-hati, desain yang terlalu heboh malah bisa bikin HRD sakit mata. Misalnya, font yang kecil banget, warna tulisan yang norak, atau layout yang terlalu ramai. Ingat, CV harus enak dilihat dan mudah dibaca.

Pakai desain minimalis dan profesional dengan font standar seperti Arial atau Calibri. Hindari terlalu banyak hiasan, seperti emoji, gambar bunga-bunga, atau grafik yang gak relevan. Fokus pada isi, bukan cuma tampilannya.

3.Typo dan kesalahan bahasa

pria sedang menulis (pexels.com/cottonbro studio)
pria sedang menulis (pexels.com/cottonbro studio)

Jangan pernah anggap remeh typo di CV, karena ini bisa bikin kesan kamu kurang teliti. Apalagi kalau sampai salah menulis nama perusahaan atau posisi yang dilamar. Bayangin deh, gimana jadinya kalau HRD baca CV dengan banyak kesalahan ejaan—langsung dicoret, kan?

Selain itu, bahasa yang digunakan harus formal tapi tetap simpel. Hindari kalimat panjang dan bertele-tele yang malah bikin pembaca bosan. Cek ulang CV-mu sebelum dikirim, atau minta teman untuk bantu proofreading.

4. Pengalaman kerja yang gak relevan

Pria berjabat tagan (pexels.com/Sora Shimazaki)
Pria berjabat tagan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Memasukkan pengalaman kerja itu penting, tapi jangan asal tempel semuanya. Misalnya, kamu melamar posisi di bidang marketing, tapi malah mencantumkan pengalaman jadi panitia acara sekolah 10 tahun lalu. HRD jadi bingung, apa hubungannya dengan posisi yang dilamar?

Pilih pengalaman kerja atau kegiatan yang relevan dengan pekerjaan yang dituju. Kalau minim pengalaman, lebih baik fokus pada skill atau pencapaian yang sesuai. Ini jauh lebih menarik perhatian HRD dibanding daftar pengalaman yang gak nyambung.

Dengan menghindari empat kesalahan di atas, peluang untuk dipanggil interview jadi lebih besar. Ingat, CV adalah pintu masuk pertama ke dunia kerja. Jadi, buatlah semenarik dan seprofesional mungkin. Semangat revisi CV-mu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us