ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/RDNE Stock project)
Setelah melewati proses panjang dan melelahkan, tidak sedikit pelamar hanya menerima satu kalimat penolakan tanpa alasan jelas. HR memang jarang memberi umpan balik secara detail karena ada kekhawatiran hal itu bisa memicu respons negatif atau memicu konflik. Tapi di sisi lain, pelamar jadi kehilangan kesempatan untuk memahami kekurangannya dan memperbaikinya di kesempatan berikutnya.
Padahal, feedback yang konstruktif bisa sangat bermanfaat untuk pertumbuhan karier seseorang, jika kamu tidak mendapatkannya secara langsung, coba kirimkan pertanyaan sopan dan terbuka yang menunjukkan bahwa kamu ingin belajar dari kekuranganmu. Kadang HR akan tetap diam, tapi tak jarang juga mereka menghargai inisiatif itu dan memberikan sedikit gambaran tentang plus minus kamu selama interview. Mengerti alasan penolakan bukan untuk mencari pembenaran, tapi bisa jadi langkah reflektif agar kamu bisa melangkah lebih mantap di proses seleksi berikutnya.
Ketika wawancara kerja terasa terlalu formal dan penuh aturan, sebetulnya ada banyak hal di balik layar yang jauh lebih kompleks dari apa yang terlihat. Semakin kamu memahami hal-hal ini, semakin besar peluangmu untuk membuat keputusan yang tepat dan menempatkan diri dengan lebih bijak. Wawasan kecil ini mungkin tidak diungkap HR, tapi bisa menjadi penentu besar dalam perjalanan kariermu ke depan.
Referensi:
Hiring Secrets from the Human Resources Department. Mac's List. Diakses pada Juli 2025. https://www.macslist.org/networking/hiring-secrets-human-resources-department
5 Hiring Secrets Employers Don’t Want You to Know, According to an HR Expert. CNBC. Diakses pada Juli 2025. https://www.cnbc.com/2019/02/26/5-hiring-secrets-employers-dont-want-you-to-know-according-to-an-hr-expert.html
What It Means When You Get No Feedback After an Interview. Indeed. Diakses pada Juli 2025. https://uk.indeed.com/career-advice/interviewing/no-feedback-after-interview