Yuk, Ubah 3 Hal Reaktif saat Merasa Gagal Menjadi Lebih Proaktif!

Ambil langkah solutif daripada meratapi keadaan

Intinya Sih...

  • Mencari solusi daripada meratapi kegagalan
  • Menemukan kesalahan dan memperbaiki diri
  • Melihat jalan lain dan mencoba mengambil langkah solutif

Dalam menjalani hidup pasti banyak hal yang terjadi di luar ekspektasi kita. Entah pupusnya harapan masuk universitas impian, gak lolos seleksi masuk perusahaan bergengsi hingga hubungan yang kandas karena sebuah kesalahan. Sangat wajar jika kamu merasa gagal, tapi jangan sampai berlarut-larut.

Hidup selalu tentang pilihan, termasuk dalam menyikapi kondisi yang tidak kamu inginkan yang dilabeli sebagai kegagalan. Kamu punya kendali untuk bisa mengubah sesuatu yang tadinya reaktif dan tidak mengatasi apa pun menjadi respon yang lebih proaktif dan bisa memperbaiki keadaan. Berikut tiga hal reaktif yang bisa kamu ubah menjadi respon proaktif dalam menyikapi kegagalan.

1. Berhenti meratapi, cari solusi untuk kondisi saat ini

Yuk, Ubah 3 Hal Reaktif saat Merasa Gagal Menjadi Lebih Proaktif!ilustrasi mencari solusi (pexels.com/Tim Gouw)

Alih-alih berpikir kenapa kemalangan ini menimpa kamu, kamu bisa menyelidiki kira-kira hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Terlebih dahulu kamu perlu menenangkan diri agar bisa berpikir jernih untuk mencari solusi. Bisa dengan menyendiri, minum minuman kesukaan atau mendengarkan musik.

Tentu tidak semudah itu mencari solusi di tengah tekanan dan isi kepala yang berisik saat merasa gagal. Namun, semakin cepat kamu bertindak mengatasi kondisi kegagalan tersebut, semakin cepat bula kamu untuk bangkit dan meraih sesuatu yang lebih baik di depan sana.

2. Jangan salahkan keadaan dan orang lain, carilah kesalahanmu yang bisa diperbaiki

Yuk, Ubah 3 Hal Reaktif saat Merasa Gagal Menjadi Lebih Proaktif!ilustrasi mengoreksi kesalahan (pexels.com/cottonbro studio)

Menyalahkan keadaan dan orang lain saat merasa gagal memang lebih mudah, apalagi untuk melindungi ego. Lebih baik jika kamu mencari kesalahanmu sendiri yang bisa kamu perbaiki agar kegagalan serupa gak terjadi. Namun, mencari kesalahan secara objektif berbeda ya dengan menyalahkan diri sendiri secara berlarut.

Untuk membedakannya, kamu bisa menyetop sampai ke fakta bahwa kamu mungkin salah dalam mengerjakan hal tersebut, misal karena kamu lalai dan tidak bijak mengatur waktu. Namun, setelah itu kamu lepas dari sisi emosional menyalahkan diri sendiri dan memilih balik badan untuk mengingat dan memperbaiki agar nanti bisa bijak dalam mengatur waktu.

3. Beberapa kesempatan tidak datang dua kali, tapi ada kesempatan lain walau tidak sama

Yuk, Ubah 3 Hal Reaktif saat Merasa Gagal Menjadi Lebih Proaktif!ilustrasi mencari kesempatan baru (pexels.com/SHVETS production)

Berat rasanya memang jika merasa gagal terhadap apa yang kita ekspektasikan dan diidam-idamkan. Apalagi jika sadar bahwa mungkin kegagalan tersebut merupakan kali terakhir kamu punya kesempatan meraih mimpi itu. Namun, berlama-lama dalam kondisi ini hanya membuatmu bersikap reaktif.

Cobalah untuk menjadi proaktif dengan melihat jalan lain atau kesempatan lain, walau mungkin berbeda dengan yang kamu inginkan sebelumnya. Namun, bukan berarti kesempatan lain itu tidak lebih baik. Jika kamu sendiri bahkan belum mencobanya, bagaimana kamu bisa tahu.

Sekarang apakah kamu sudah bisa membedakan mana sikap reaktif dan proaktif dalam menyikapi kegagalan? Semoga tiga hal di atas bisa membantu kamu bisa bangkit dari kegagalan dan mencoba mengambil langkah solutif untuk hidup yang lebih baik ya.

Baca Juga: 5 Pola Pikir yang Bisa Membuat Orang Lain Menjauhi Kamu

Alfikri Saga Photo Community Writer Alfikri Saga

Alfikri Saga mulai menulis sejak 2017 saat duduk di bangku SMP dan bergabung di IDN Times Community sejak 2020. Saat ini, Alfikri Saga sedang menempuh kuliah jurusan arsitektur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya