TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merasa Sering Gagal Mencapai Impian? 7 Hal Ini Harus Kamu Hilangkan  

Strategi penting demi mencapai tujuan yang diinginkan

llustrasi sedih, merasa gagal. (Unsplash.com/Gift Habeshaw)

Kalau impian gampang terwujud, semua akan menjadi musisi, aktor, penulis hingga selebgram. Tapi, punya impian saja gak cukup. Kamu perlu proses untuk mewujudkannya, dan itu lebih sering berlangsung terjal.

Akan tetapi ini yang paling sering terjadi: punya tujuan, tahu apa saja yang harus diperbuat, tapi gak bisa dilakukan. Hal demikian dialami oleh banyak orang.

Nah, ada banyak alasan umum yang membuat impian dan tujuan gagal dicapai. Untuk lebih memahaminya, berikut ini tujuh penghambat tersebut seperti disadur dari artikel milik PossibilityChange.com.

1. Berharap terlalu banyak dan terlalu cepat

Ilustrasi bekerja, rasa frustrasi. (Unsplash.com/JESHOOTS.COM)

Harus diakui, kita adalah generasi yang terbuai dengan segala bentuk pencapaian instan. Tentu ada alasan kenapa produk-produk yang dijual di pasaran menjanjikan perubahan dalam hitungan minggu, termasuk uang cair secara kilat. Mereka menangguk untung dari rasa malas kita.

Kenyataannya, untuk meraih segala hal dalam hidup perlu waktu dan usaha. Entah kamu ingin tubuh yang lebih kekar atau uang banyak, itu semua adalah rencana jangka panjang. Kamu harus siap dengan pasang surut selama proses meraihnya.

2. Memaksakan diri

Ilustrasi bekerja, jenuh, rasa frustrasi. (Unsplash.com/Tim Gouw)

Setiap bulan Januari, pusat kebugaran bakal penuh dengan mereka yang ingin mengubah fisiknya demi resolusi tahun baru. Mereka berolahraga selama berjam-jam, menggunakan setiap mesin dan memaksa otot-otot mereka ke titik maksimal. Setelah itu mereka menderita kelelahan, memilih di rumah dan tak pernah lagi ke gym.

Guys, itu salah satu contoh memaksakan diri. Untuk mencapai target, ada baiknya prosesnya dijalani dengan tempo yang sedang-sedang saja, namun terus menerus. Daripada langsung memacu diri di masa usaha mencapai target, kamu bakal lebih cepat merasa lelah atau jenuh.

3. Sikap menunda-nunda

Ilustrasi bekerja, menunda-nunda, prokrastinasi. (Unsplash.com/Magnet.me)

Kamu mungkin tipe orang "penanti momen", atau menunggu perasaan atau kesempatan yang tepat ketika akan melakukan sesuatu. Contohnya, kamu ingin tugas yang kamu setor sempurna di mata dosen atau guru. Namun menggarapnya butuh mood yang tepat.

Yang harus dicamkan, hidup gak semulus itu. Menunggu momen sering banget berubah jadi penundaan, atau bahasa kerennya "prokrastinasi".

Gak ada yang namanya waktu terbaik untuk melakukan sesuatu. Tapi itu harusnya gak jadi alasan gak melakukan apa-apa. Jika ada tujuan yang ingin dicapai atau sesuatu harus dikerjakan, gak usah menunggu. Sekarang selalu menjadi waktu yang tepat untuk berbuat dan bertindak.

4. Selalu menghukum diri sendiri

Ilustrasi rasa menyesal. (Unsplash.com/Kyle Glenn)

Apa hal-hal yang baru kamu sesali setelah melakukannya? Makan di waktu tengah malam dalam masa diet? Atau boros belanja di olshop?

Yang terjadi kemudian, kamu akan menganggap diri sudah gagal menahan godaan dan akan selalu seperti itu. Selanjutnya, akan ada selalu terlintas sugesti untuk membuat lebih banyak keputusan buruk. Itu tentu menggagalkan rencana atau tujuan yang kamu ingin capai.

Nah, daripada menghukum diri sendiri karena serangkaian keputusan buruk, lebih baik selalu ingat hal sederhana ini: kamu adalah manusia yang tak luput dari salah. Semua orang pasti membuat kesalahan. Namun orang sukses tidak memikirkannya hingga berlarut-larut.

Jangan biarkan kesalahan membuatmu selalu berpikir negatif. Cukup kurangi perlahan-lahan, dan selalu koreksi diri.

5. Terlalu cepat berpuas diri

Ilustrasi bersantai, istirahat, rileks. (Unsplash.com/Sam Solomon)

Saat mulai menikmati sedikit progres dari usaha, sering kali orang-orang mulai tergoda untuk berhenti sejenak dan bersantai. Tapi ini berisiko. Berhenti sejenak bisa membuatmu terlena dan tak lagi melanjutkan progres.

Saat memilih menikmati progres yang sudah dicapai, kamu malah mulai berpuas diri. Memang pikiran dan fokus selalu tertuju pada titik yang dituju. Namun begitu tiba di sebuah titik pencapaian, motivasi untuk terus maju malah mengendur.

Solusinya? Jangan terlalu cepat berpuas diri. Ini bisa membantumu tetap waspada, menjaga momentum dan menjauh dari kemungkinan gagal di tengah jalan.

Baca Juga: 6 Tips Mengirim Chat ke Atasan Kantor, Karyawan Baru Wajib Tahu 

6. Kerap mendengar saran dari orang lain

Ilustrasi restoran, bersantai, berkumpul, hubungan sosial. (Unsplash.com/Kevin Curtis)

Tak bisa dimungkiri, manusia adalah makhluk sosial yang ingin disukai dan diterima. Ini adalah alasan perasaan luar biasa yang ada ketika kamu dikagumi atas pencapaianmu. Tetapi, selalu meminta keputusan hidup pada orang lain adalah hal berbahaya.

Mereka bisa ingin ingin kamu melakukan hal-hal yang sebenarnya membuatmu gak bahagia. Mereka mungkin juga gak setuju dengan tujuan atau caramu meraihnya. Saat kamu mendengar ketidaksetujuan, kamu mulai ragu, berpikir untuk berhenti atau mengubah arah.

Gak peduli apa pun tujuanmu, satu-satunya yang harus kamu dengar hanya dirimu sendiri. Nikmati pujian seperlunya, tetap utamakan diri sendiri.

Baca Juga: Hindari Konflik, Ini 5 Tips Sederhana Mengontrol Rasa Cemburu

Berita Terkini Lainnya