Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penulis (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi penulis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Intinya sih...

  • Penulis perlu mengikuti tren untuk tetap relevan di mata pembaca
  • Mengikuti tren memberikan keuntungan dalam hal promosi dan eksposur karya
  • Mengikuti tren memungkinkan penulis untuk lebih terhubung dengan pembaca dan menjadi sumber inspirasi yang tak habis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menulis adalah kegiatan kreatif yang butuh inspirasi dan koneksi dengan pembaca. Nah, salah satu cara agar tetap relate dan terhubung dengan pembaca adalah dengan mengikuti tren yang sedang hype. Di dunia literasi yang terus berkembang, tren bisa datang dan pergi dengan cepat, dan bagi sebagian penulis, mengikuti tren bisa membantumu tetap berada di garis depan industri yang kompetitif ini.

Meski ada pendapat bahwa menulis berdasarkan tren bisa mengurangi orisinalitas, faktanya, tren bisa jadi alat yang sangat bermanfaat jika dimanfaatkan dengan tepat. Bahas bareng yuk, lima alasan kenapa penulis perlu mengikuti tren yang sedang hype. Dengan cara ini, kamu gak hanya bisa menjaga relevansi, tapi juga membuka peluang lebih luas dalam dunia penulisan!

1. Menjaga agar kamu tetap relate dengan pembaca

ilustrasi menulis (pexels.com/Keira Burton)

Pertama-tama, salah satu alasan untuk mengikuti tren adalah agar tetap relevan di mata pembaca. Pasalnya, setiap era pasti punya topik, gaya penulisan, dan tema yang sedang jadi pusat perhatian. Di era digital ini, dengan munculnya media sosial, blog, podcast, dan platform konten lainnya, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat, sehingga apa yang diminati pembaca pun cepat sekali berubah.

Nah, bagi seorang penulis, kamu harus tahu apa yang sedang hype agar karya yang dihasilkan bisa menarik perhatian dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan mengikuti tren, sebagai penulis kamu bisa menawarkan sesuatu yang relevan dan dekat dengan apa yang sedang dibahas oleh publik. Sehingga lebih mudah bagi karyamu untuk mendapatkan pembaca yang lebih luas.

2. Memanfaatkan momen untuk mempromosikan karya

ilustrasi melihat sosial media (pexels.com/Mikhail Nilov)

Mengikuti tren juga memberikan keuntungan dalam hal promosi, lho. Begini, saat ada tren yang sedang hype, biasanya ada banyak diskusi di media sosial, blog, dan platform lain tentang topik tersebut. Nah, jika kamu bisa memanfaatkan tren ini untuk memasukkan elemen-elemen yang sedang populer ke dalam karyamu, maka akan lebih mudah bagimu untuk mempromosikan tulisan.

Di era digital, menjadi viral sangat mungkin terjadi jika seorang penulis bisa menciptakan konten yang sesuai dengan tren. Bahkan, gak hanya pembaca biasa yang tertarik, tapi juga influencer, blogger, atau kritikus buku yang mencari sesuatu yang sesuai dengan apa yang sedang dibahas. Dengan mengikuti tren, kamu bisa memanfaatkan momen untuk meningkatkan eksposur dan daya tarik karyamu.

3. Menambah kedekatan dengan pembaca

ilustrasi pembaca (pexels.com/RF._.studio)

Selain itu, mengikuti tren yang sedang hype juga memungkinkan penulis untuk lebih terhubung dengan pembaca. Dalam menulis, salah satu tujuan utama adalah menciptakan koneksi dengan pembaca. Ini bikin mereka merasa bahwa karya tersebut relevan dan menyuarakan apa yang mereka pikirkan atau rasakan.

Misalnya, jika kesehatan mental sedang sangat tren, maka menulis cerita atau artikel yang mencerminkan tema tersebut bisa membantumu membangun koneksi dengan pembaca yang peduli pada isu yang sama. Ketika pembaca merasa terhubung dengan penulis, bukan gak mungkin mereka jadi cenderung untuk terus mengikuti karya-karyanya di masa depan.

4. Mempercepat proses kreatif dengan inspirasi yang datang dari tren

ilustrasi penulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bukan rahasia lagi kalau banyak penulis mengalami writer’s block atau kebuntuan ide saat menulis. Nah, salah satu keuntungan dari mengikuti tren yang sedang hype adalah bahwa ini bisa jadi sumber inspirasi yang gak ada habisnya. Tren memberikan kerangka atau arah yang bisa diikuti, sehingga sebagai penulis, kamu gak perlu memulai dari nol atau mencari-cari ide yang baru.

Dengan mengikuti tren, kamu bisa memperluas jangkauan genre atau topik yang ditulis, sekaligus juga menjaga kreativitas tetap mengalir. Dengan kata lain, tren bisa jadi pemandu kreatif yang membantu penulis mengarahkan ide-ide.

5. Membuka peluang kerja sama dan jaringan profesional

ilustrasi penulis (pexels.com/Yan Krikau)

Kabar baik lainnya, tren yang sedang hype gak hanya menarik perhatian pembaca, tapi juga para pelaku industri lainnya, seperti editor, penerbit, dan penulis lain. Nah, mengikuti tren bisa membuka pintu bagimu untuk berkolaborasi dengan orang-orang yang mungkin tertarik pada tema atau topik yang sama.

Bahkan, tren juga sering jadi topik pembahasan di berbagai konferensi atau seminar literasi. Penulis yang mengikuti tren bisa mendapat kesempatan untuk jadi pembicara atau panelis dalam acara-acara ini, yang akhirnya bisa meningkatkan profil dan jaringanmu dalam dunia penulisan.

Bisa disimpulkan, mengikuti tren yang sedang hype dalam dunia penulisan bukan berarti mengorbankan orisinalitas atau jati diri sebagai penulis. Justru, tren ini bisa jadi alat yang sangat berguna untuk menjaga relevansi, mempercepat proses kreatif, dan membuka peluang lebih luas dalam industri. Penulis yang cerdas adalah yang mampu memanfaatkan tren tanpa kehilangan sentuhan pribadi dan orisinalitas karyamu. Siap mencoba?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team